Talas Beneng merupakan komoditas hasil pertanian unggulan produk lokal Kabupaten Pandeglang , saat ini telah menembus pasar ekspor ke sejumlah negara.

Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang, Heni Supiani di Pandeglang, Rabu mengatakan, total luasan tanaman Talas Beneng yang ada di Kabupaten Pandeglang saat ini sekitar 500 Ha. Adapun lokasinya berada di sekitar Kecamatan Karangtanjung, Majasari, Cisata, Mandalawangi, Jiput, Menes, Kadu Hejo, Cibaliung, Cigeulis, Sobang, Carita dan Kecamatan Cadasari. 

Baca juga: Pengunjung TNUK wajib bawa surat hasil rapid tes

"Jadi kisarannya kurang lebih 500 ha. Talas Beneng ini sudah dikembangkan dan dari awal oleh kelompok Tani ataupun masyarakat sekitar," kata Heni.

Menurut Heni, dari hasil produk pertanian hutan tersebut yang dibudidayakan oleh masyarakat sekitar, kini Talas Beneng sudah menjadi produk kualitas ekspor dalam bentuk Tepung dan Gaplek, ke beberapa negara diantaranya Malaysia dalam bentuk bentuk tepung sekitar 50Ton perbulan.

Kemudian, ke Australia dan Selandia Baru dalam bentuk Gaplek Talas beneng dengan jumlah sekitar 20 Ton per bulan, Belanda 20 hingga 90 Ton perbulan. Sedangkan di Indonesia tepatnya dikirim ke Kota Malang dan Bogor sebanyak 16 Ton per minggu.

“Kemudian sekarang yang sedang trend yaitu ekspor daun kering Talas Beneng yaitu untuk dijadikan bahan baku untuk rokok sekitar 340 Ton," kata heni.

Ekspor daun talas beneng kering tersebut diantaranya ke Negara Australia 18 ton per bulan, Malaysia 40 ton per bulan, New Zealand 100 ton per bulan, India dan Turki sekitar 50Ton perbulan.

“Ini kan keuntungan bagi masyarakat sekitar. Oleh karena itu kami bekerja sama dengan dinas pertanian terus melakukan pembinaan kepada kelompok budidaya Talas Beneng, khususnya di lokasi yang memang melakukan ekspor bahan tersebut," kata Heni Supiani.
 

Pewarta:  Sri Dwianggraeni Lestari

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021