Serang (AntaraBanten) - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meminta Pemerintah Provinsi Banten fokus untuk mengatasi masalah tingginya angka pengangguran di Banten.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida S. Alisjahbana di Serang, Rabu mengatakan, ada dua prioritas pembangunan yang harus menjadi perhatian pemerintah Provinsi Banten dalam menyusun rencana kerja pemerintah daerah yakni terkait masih tingginya angka pengangguran serta pencapaian target Milenium Develovment Goal's (MDG's), karena ada beberapa target yang masih harus ditingkatkan.

"Pengangguran di Banten masih tinggi, bahkan angkanya dua kali lipat dari rata-rata nasional. Saya tidak tahu apa penyebabnya, mungkin saja karena Banten merupakan daerah pertumbuhan, sehingga menjadi tujuan masyarakat pencari kerja," kata Armida S. Alisjahbana saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Banten 2014.

Ia mengatakan, upaya yang harus dilakukan untuk mengurangi angka pengangguran tersebut yakni dengan membuka lapangan kerja baru serta meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat untuk memiliki keahlian tertentu yang bisa diterima di dunia kerja.

"Solusinya membuka kesempatan kerja yang terbuka bagi masyarakat, juga kaitannya dengan pendidikan yang harus terus dijalankan dan bisa diakses semua lapisan masyarakat," katanya.

Selain itu, kata dia, masalah lain yang harus menjadi perhatian Pemprov Banten adalah terkait target pencapaian delapan tujuan MDG's. Salah satu yang perlu membutuhkan perhatian adalah tujuan bidang kesehatan kaitannya dengan masih tingginya angka kematian ibu melahirkan, angka kematian bayi, penyediaan air bersih yang layak serta pengelolaan lingkungan yang kaitannya dengan keberadaan industri.

"Ini membutuhkan kerjasama dengan kabupaten/kota," kata Armida.

Namun demikian, pihaknya memberikan apresiasi terhadap pemerintah Provinsi Banten terkait upaya pengentasan kemiskinan yang cukup baik dan berhasil, karena secara Banten termasuk provinsi ke tiga yang angka kemiskinannya terendah. Kemudian pertumbuhan ekonomi di Banten yang relatif bagus, apalagi ditunjang dengan MP3EI yang tinggal diimplementasikan.

"Hanya memang masih ada dua atau tiga daerah di Banten yang memerlukan perhatian khusus terkait program pengentasan kemiskinan di Banten," kata Armida.

Sementara itu Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mengatakan, permasalahan masih tingginya angka pengangguran di Banten akan menjadi program prioritas pembangunan Provinsi Banten pada 2014 mendatang. Upaya yang akan dilakukan untuk mendorong upaya tersebut yakni dengan melakukan revitalisasi investasi serta perluasan lapangan kerja baru.

"Dalam RKPD tadi ada tujuh poin yang menjadi prioritas pembangunan di Banten pada 2014, salah satu diantaranya adalah upaya mengurangi angka pengangguran dengan membuka lapangan kerja baru serta revitalisasi investasi. Sehingga nanti pengangguran berkurang dan akhirnya kesejahteraan masyarakat meningkat," kata Ratu Atut Chosiyah.

Sebelumnya Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten Erik Syehabudin mengatakan, angka pengangguran di Banten pada 2012 menurun dibandingkan tahun 2011. Berdasarkan data ketenagakerjaan per September 2012, jumlah pengangguran sekitar 579.677 orang, menurun dibanding tahun 2011 yang mencapai 680.564 orang dari total jumlah penduduk Banten sekitar 11.164.462 jiwa.

"Dibandingkan tahun 2011 lalu, angka pengangguran di Banten hingga akhir 2012 turun sekitar 100.887 orang," kata Erik Syehabudin.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2013