Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Lebak, Banten mendorong nelayan membudidayakan lobster guna meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat pesisir. 
 
"Kami berharap nelayan di Binuangeun menjadikan daerah lumbung lobster," kata Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas Nelayan Kecil Dinas Perikanan Kabupaten Lebak, Rizal Ardiansyah di Lebak, Senin. 

Baca juga: Pemkab Lebak bangkitkan petani milenial penuhi pangan dan ekonomi
 
Pemerintah daerah kini memperbolehkan menangkap benur (benih) lobster dan dapat dibudidayakan untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat pesisir. 
 
Tetapi, kata dia, dilarang ekspor benih lobster berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) Nomor 17 Tahun 2021.
 
Karena itu, pihaknya mengajak nelayan di sekitar Binuangeun agar dapat membudidayakan lobster karena memiliki nilai ekonomi tinggi dan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka. 
 
"Kita boleh budi daya lobster untuk peningkatan ekonomi masyarakat pesisir, " katanya menjelaskan.
 
Ia mengatakan, tangkapan benur lobster boleh untuk dikembangkan budi daya oleh masyarakat baik skala mikro, menengah hingga besar.
 
Namun, benur udang lobster masih tetap dilarang untuk ekspor dan bisa terjerat hukum.
 
Menurut dia, saat ini, harga benur lobster di pasaran cukup tinggi berkisar antara Rp150 ribu sampai Rp500 ribu per kilogram. 
 
Bahkan, kata dia, lobster jenis mutiara bisa menembus Rp1,7 juta/kg.
 
Sebab, lobster mutiara cukup mahal karena kualitasnya terbaik di dunia.
 
"Kami minta nelayan bisa mengembangkan budi daya udang lobster itu, " katanya menjelaskan.
 
Ia menyebutkan, populasi lobster pesisir selatan Kabupaten Lebak masuk kategori terbaik, karena berhadapan dengan Perairan Samudera Hindia.
 
Lobster Lebak berwarna hijau dengan memiliki berat hingga mencapai 1,5 kilogram banyak diminati warga asing.
 
Selain rasanya enak dan gurih juga tinggi mengandung kolesterol.
 
"Kami minta nelayan dapat melindungi habitat udang lobster kecil juga telurnya dan bisa dibudidayakan untuk meningkatkan ekonomi mereka," ujarnya.
 
Sementara itu, Sandi, seorang pembudidaya lobster mengaku dirinya setelah panen dipasok ke Tangerang dan Jakarta dan bisa menjual sekitar 100 kilogram pernah enam bulan. 
 
Dari hasil usaha budidaya lobster bisa menghasilkan ratusan juta rupiah per musim, sehingga bisa hidup sejahtera. 
 
Pengembangan budi dayabudang lobster di rumah dengan membuat kolam dan air berjalan, seperti air mancur juga menggunakan peralatan lainnya agar benih lobster tumbuh besar.
 
"Kami bisa membangun rumah dan memiliki kendaraan dari hasil budi daya lobster, " katanya. 
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021