Serang (ANTARABanten) - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Serang Dadang Hernawan mengatakan bahwa target produksi beras Kabupaten Serang sebanyak 460 ribu ton di tahun 2011 terancam tak tercapai akibat mundurnya musim tanam karena kemarau.


"Saat ini, produksi gabah kering giling sudah mencapai 276 ribu ton. Biasanya Oktober itu sudah musim tanam dan Desember panen. Tapi sepertinya musim tanam akan mulai pertengahan November," kata Dadang di Serang, Rabu.

Dadang mengatakan, meski target produksi beras tak tercapai, tetapi di tahun 2012, produksi beras akan tercatat meningkat. "Karena jika November musim tanam, panennya masuk Januari. Itu nanti tercatatnya di 2012," kata Dadang.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Serang Endang Kurnia mengatakan bahwa tahun ini ada 380 ribuan hektar sawah di Kabupaten Serang yang mengalami puso atau tidak bisa diambil hasil pertaniannya.

Kata Endang, pemerintah memiliki program baru yang dinamakan Program Bantuan Penanggulangan Padi Puso dibawah Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian.

Dalam program tersebut, Pemerintah akan mengganti tanaman padi petani yang mengalami puso dengan bantuan benih dan uang penggantian pupuk dan tenaga kerja.

"Programnya baru ada tahun ini. Biasanya yang diberikan hanya benih saja. Sekarang tenaga kerja dan pupuk juga diganti. Tenaga kerja diganti Rp2,6 juta per hektare, sementara pupuk diganti Rp1,1 juta per hektar," kata Endang.

Meski demikian, kata Endang, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi petani jika ingin mendapatkan penggantian tersebut, yakni harus memiliki berita acara yang lengkap ditandatangani oleh kepala desa dan penyuluh lapangan. "Serta nanti akan diverifikasi oleh petugas," kata Endang.

Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman Dinas Pertanian Kabuaten Serang Tata Juwarta mengatakan, sampai September, ada 714 hektare sawah di Kabupaten Serang yang mengalami kekeringan.

Daerah sebaran padi yang terkena kekeringan tersebut yaitu Kecamatan Cinangka 9 hektare, Padarincang 23 hektare dengan puso seluas 7 hektare.

Kecamatan Petir yang kekeringan mencapai 96 hektare dengan puso mencapai 57 hektare. Tunjung Teja kekeringan mencapai 35 hektare semuanya puso.

"Jawilan yang terkena kekeringan 175 hektare, Kopo terkena kekeringan 75 hektare semua puso, Mancak yang kekeringan 15 hektare , Tirtayasa 86 hektare kekeringan dimana 80 hektare diantaranya puso, dan Tanara 200 hektare kekeringan dengan 125 hektare diantaranya puso," kata Tata.

Tata mengatakan, umur padi yang puso rata-rata antara 15-80 hari sesudah tanam.

"Sawah yang terancam terkena kekeringan ada 100 hektare lagi di Kecamatan Pontang. Kecamatan lainnya belum melaporkan," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011