Kelompok LPM (Lumbung Pangan Masyarakat) Makmur Jaya di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Provinsi Banten mampu mengembangkan cadangan pangan masyarakat hingga mencapai 13 ton gabah.

Ketua Kelompok LPM Makmur Jaya  H. Saefudin Senin, menjelaskan, bantuan pembangunan lumbung pangan melalui DAK Fisik Bidang Pertanian diperolehnya pada tahun 2013. 

Tahun 2015 lanjutnya, LPM Makmur Jaya mendapatkan bantuan pemerintah dari Kementerian Pertanian untuk pengisian lumbung senilai Rp20 juta yang dibelikan gabah sebanyak 3,8 ton. 

Ia mengungkapkan, tahun 2019 stok pangan berkembang menjadi 4,8 ton, dan tahun 2020 kembali mendapatkan bantuan sebesar Rp40 juta yang dibelikan gabah sebanyak 8 ton. 

“Total stok di lumbung yang terjaga sebagai cadangan pangan sebesar 13 ton gabah,” ujar H. Saefudin. 

Lebih jauh ia menjelaskan, dalam mengelola LPM, stok cadangan pangan dapat dipinjam oleh anggota saat paceklik dan dikembalikan saat panen. 

Selain itu juga dilakukan jual beli gabah/beras, dimana keuntungan bisa dibelikan gabah lagi dan untuk pemupukan modal kelompok.

LPM Makmur Jaya juga menjadi pemasok di PD Pasar Jaya, Gudang BGR Kelapa Gading, BULOG Bogor, dan BPNT Cakung. 

Berkat keberhasilan dalam mengembangkan kegiatan dan usaha, pada tahun 2017 LPM Makmur Jaya memperoleh penghargaan LPM berprestasi tingkat Kabupaten Serang dan Provinsi Banten.

Kelompok lainnya yang juga telah merasakan mafaat dari bantuan pembangunan lumbung adalah Poktan Cimande IV yang berada di Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, Banten. 

Kelompok ini mendapatkan bantuan DAK Fisik Bidang Pertanian Tahun 2019 untuk pembangunan lumbung pangan dengan kapasitas 70 ton dan sarana pendukung berupa lantai jemur, RMU (kapasitas 1,5 ton/jam) dan rumah RMU. 

“Keberadaan lumbung sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama saat paceklik bisa meminjam gabah,” ujar Ahmad Fauzi selaku ketua kelompok. 

Dijelaskannya, bantuan RMU sangat bermanfaat untuk mendukung usaha ekonomi produktif berupa jual beli gabah-beras. 

Dengan kondisi panen yang selalu ada setiap saat, maka RMU hampir setiap hari digunakan untuk menggiling. Saat panen raya RMU menggiling rata-rata 6 ton per hari, sedangkan dalam kondisi normal 3-4 ton per hari. 

Penjualan beras rata-rata 1,5 sampai 2 ton per hari, dipasarkan ke pasar-pasar di Kecamatan Baros dan kecamatan sekitar. 

Keuntungan dari hasil usaha salah satunya dengan memperluas lantai jemur dan menyediakan kebutuhan saprodi (sarana produksi padi) bagi anggota. (ADV)









 

Pewarta: Lukman Hakim

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021