Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melalui Dinas Pertanian (Distan) menggelar Pasar Tani guna membantu para petani dan masyarakat khususnya pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam memasarkan produknya.

Kepala Distan Kabupaten Serang, Zaldi Dhuhana saat meninjau Pasar Tani di Halaman Pendopo Bupati, Rabu menuturkan, dilaksanakannya pasar tani memiliki dua tujuan, pertama agar petani bisa menjual langsung produknya ke konsumen, sehingga bisa menikmati harga yang lebih tinggi dibanding dengan  menjual melalui saluran konvensional, dari pedagang ke pengepul, tengkulak atau ke pasar tradisional.

“Kalau ini (pasar tani) langsung dijual ke konsumen, sehingga petani mendapatkan harga yang lebih tinggi,” kata Zaldi. 

Kemudian tujuan yang kedua kata dia, konsumen juga mendapatkan harga yang lebih rendah dibandingkan mereka membeli di pasar tradisional atau pasar besar lainnya. 

“Itu dua tujuan besar digelarnya Pasar Tani,” kata Zaldi.

Disamping itu, Zaldi mengungkapkan, digelarnya pasar tani juga untuk mengenalkan produk-produk pertanian yang ada di Kabupaten Serang. 

“Apa saja, dan jenisnya apa. Banyak itu produknya, kita harapkan masyarakat menjadi tahu bahwa produk apa saja ada di Kabupaten Serang,” katanya.

Produk-produk tersebut diantaranya sayuran, beras, makanan olahan dari para pelaku UMKM, hidroponik serta buah-buahan, telur dan lainnya. 

Oleh karena itu, diharapkan masyarakat mengetahui bahwa di Kabupaten Serang banyak petani memproduksi apa saja. 

“Untuk produk pertanian seperti telor, dan yang cepat habis bawang merah, cabe, bawang putih, itu cepat habis, jadi itu produksi yang memang dibutuhkan sehari-hari ibu rumah tangga,” ujarnya.

Selain itu, digelarnya Pasar Tani juga bertujuan agar para petani kesejahteraannya bisa meningkat karena mendapatkan harga yang lebih tinggi. Disisi lain, pasar tani digelar juga ketika ada kenaikan atau penurunan komoditi yang tidak wajar. 

“Salah satunya saat ini harga daging ayam mengalami kenaikan yang signifikan, bukan karena produksi berkurang, tapi harga pakan yang tinggi karena, contoh negara pengekspor jagung yakni India, dengan adanya COVID-19,  menahan produksi dalam negerinya untuk tidak di ekspor, akhirnya kita kekurangan pasokan pakan ayam. Ini menjadi pakan naik dan harga ayam juga naik,” jelas Zaldi.

Zaldi menambahkan, Pasar Tani bukan kali pertama digelar di Halaman Pendopo Bupati Serang. Melainkan sudah memasuki tahun ke empat. 

“Kita masih fokus di pendopo, karena kalau kita adakan di setiap kecamatan banyak teknis yang harus disiapkan,” tuturnya.
 
Pantauan dilokasi, Pasar Tani juga melaksanakan protocol kesehatan dengan ketat, baik bagi pedagang maupun pengunjung. Bagi para pengunjung pun terlebih dahulu di cek suhu tubuh, mencuci tangan dengan handsanitizer dan diberikan kartu peserta.

Salah seorang pelaku UMKM dari Desa Cikolelet, Kecamatan Cinangka, Sopian yang memasarkan madu odeng hasil tangkapan alam dari Desa Cikolelet, telor puyuh, tahu cantik dan lainnya. 

Dia berharap, Pasar Tani bisa digelar lebih lama lagi, sehingga bisa mengangkat para petani lokal di Kabupaten Serang. 

“Harapan kedepan Pasar Tani bisa lebih lama lagi digelarnya, bukan hanya satu hari. Karena kalau berhari-hari keuntungan dengan harga yang memadai bisa lebih menguntungkan para petani,” ujarnya.





 

Pewarta: Lukman Hakim

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021