Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, meminta warga meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran meskipun yang terjadi saat ini adalah musim kemarau basah.

"Kami mencatat sejak sepekan terakhir ini terdapat lima kasus kebakaran, namun tidak menyebabkan korban jiwa," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Pebby Rizky Pratama di Lebak, Jumat.

Baca juga: MUI Lebak ajak warga Muslim sebar kebaikan selama Bulan Ramadhan

Ia menywbutkan cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan bencana alam, selain kebakaran juga banjir, longsor dan terkena sambaran petir.

Menurut dia, sejauh ini hampir setiap sore di Kabupaten Lebak dilanda hujan lebat disertai angin kencang dan kilat, meski intensitas relatif kecil dan berlangsung satu sampai dua jam.

Selama ini, cuaca musim kemarau basah dapat menimbulkan kecelakaan bagi warga jika tidak meningkatkan kewaspadaan.

Sebab, kata dia, peluang cuaca ekstrem itu terjadi pada sore hingga menjelang malam hari, sedangkan cuaca siang harinya begitu terik sinar matahari.

Untuk mengurangi risiko kebencanaan, kata dia, BPBD Lebak telah menyebarkan surat peringatan kewaspadaan bencana alam yang disampaikan kepada relawan kecamatan dan aparat desa dan kelurahan.

"Kami mengingatkan warga di pemukiman padat penduduk agar waspada kebakaran, terlebih saat ini bulan Ramadhan," katanya menjelaskan.

Menurut dia, kebanyakan musim kemarau basah itu kasus kebakaran sangat menonjol dan cenderung meningkat, bahkan sepekan tercatat lima kasus di antaranya kebakaran rumah warga di Malingping dan Banjarsari.

Beruntung, kata dia, kebakaran tersebut tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka, namun kerugian material diperkirakan puluhan juta rupiah.

"Kami mengingat warga agar mewaspadai kebakaran dengan melakukan pemeriksaan jaringan kabel listrik agar tidak korsleting (hubungan pendek) yang menimbulkan percikan api dan kompor," katanya.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021