Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak meminta masyarakat mewaspadai hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir guna mengurangi risiko bencana.
"Kami menerima laporan BMKG bahwa 24 Februari 2021 berpeluang hujan lebat," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Selasa.
Ia menjelaskan hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir dapat menimbulkan bencana banjir dan longsor.
BPBD Lebak menyampaikan peringatan kewaspadaan kepada seluruh desa, kelurahan dan relawan di 28 kecamatan agar meningkatkan kesiapsiagaan bencana menghadapi cuaca buruk.
Peluang hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir terjadi dini hari dan sore hari.
"Kami berharap masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan jika cuaca buruk itu berlangsung sebaiknya mengungsi ke tempat yang lebih aman," katanya.
Menurut dia, wilayah Kabupaten Lebak hingga saat ini menjadi langganan bencana alam, di antaranya longsor dan banjir bandang.
Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana itu hingga ribuan kepala keluarga, seperti di perbukitan, pegunungan dan daerah aliran sungai.
Pengalaman itu, kata dia, terjadi banjir bandang dan longsor 1 Januari 2020 di Kecamatan Lebak Gedong yang mengakibatkan sembilan korban jiwa dan ribuan warga terpaksa mengungsi.
"Kami minta warga dapat meningkatkan kewaspadaan jika curah hujan lebat agar bencana alam 2020 tidak mengakibatkan korban jiwa," ujarnya menjelaskan.
Ia mengatakan, BPBD Lebak hingga kini mengoptimalkan posko utama untuk memberikan pelayanan penanggulangan bencana selama 24 dengan petugas sebanyak 12 orang secara bergantian.
Selain itu juga petugas mempersiapkan peralatan evakuasi, di antaranya perahu karet, tambang, kendaraan operasional, termasuk kendaraan dapur dan tenda.
BPBD Lebak juga mempersiapkan logistik bahan pokok dan obat-obatan, pakaian bekas serta selimut untuk mengutamakan pelayanan dasar setelah bencana alam itu.
"Kami minta masyarakat jika hujan malam sampai dini hari sebaiknya berjaga dan tidak tidur untuk menghindari korban bencana alam," katanya menegaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
"Kami menerima laporan BMKG bahwa 24 Februari 2021 berpeluang hujan lebat," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Selasa.
Ia menjelaskan hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir dapat menimbulkan bencana banjir dan longsor.
BPBD Lebak menyampaikan peringatan kewaspadaan kepada seluruh desa, kelurahan dan relawan di 28 kecamatan agar meningkatkan kesiapsiagaan bencana menghadapi cuaca buruk.
Peluang hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir terjadi dini hari dan sore hari.
"Kami berharap masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan jika cuaca buruk itu berlangsung sebaiknya mengungsi ke tempat yang lebih aman," katanya.
Menurut dia, wilayah Kabupaten Lebak hingga saat ini menjadi langganan bencana alam, di antaranya longsor dan banjir bandang.
Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana itu hingga ribuan kepala keluarga, seperti di perbukitan, pegunungan dan daerah aliran sungai.
Pengalaman itu, kata dia, terjadi banjir bandang dan longsor 1 Januari 2020 di Kecamatan Lebak Gedong yang mengakibatkan sembilan korban jiwa dan ribuan warga terpaksa mengungsi.
"Kami minta warga dapat meningkatkan kewaspadaan jika curah hujan lebat agar bencana alam 2020 tidak mengakibatkan korban jiwa," ujarnya menjelaskan.
Ia mengatakan, BPBD Lebak hingga kini mengoptimalkan posko utama untuk memberikan pelayanan penanggulangan bencana selama 24 dengan petugas sebanyak 12 orang secara bergantian.
Selain itu juga petugas mempersiapkan peralatan evakuasi, di antaranya perahu karet, tambang, kendaraan operasional, termasuk kendaraan dapur dan tenda.
BPBD Lebak juga mempersiapkan logistik bahan pokok dan obat-obatan, pakaian bekas serta selimut untuk mengutamakan pelayanan dasar setelah bencana alam itu.
"Kami minta masyarakat jika hujan malam sampai dini hari sebaiknya berjaga dan tidak tidur untuk menghindari korban bencana alam," katanya menegaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021