Pemerintah Kota (Pemkot) Serang memutuskan untuk menutup secara keseluruhan segala aktivitas masyarakat di Alun-alun Kota Serang sejak awal Februari setelah ditetapkan sebagai zona merah COVID-19.

"Sejak 28 Januari sudah ada perundingan mengenai ini, kemudian SK-nya baru turun dari walikota dan dispora pertanggal 30 bulan lalu dengan SK nomor 1 tahun 2021 yang menyatakan bahwa Alun-alun Serang ditutup sementara," kata Maman Abdurrahman salah seorang petugas Dinas Pemukiman Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPR-KP) Kota Serang saat ditemui di gerbang masuk Alun-alun Barat yang sudah diberi pagar penutup, Kamis (11/2). 

Maman menjelaskan, penutupan seluruh kawasan alun-alun baik barat maupun timur dilakukan berdasarkan arahan pemkot dan ditujukan guna mengantisipasi penyebaran Virus Corona. 

"Kami mengimbau masyarakat untuk mematuhi aturan yang telah ditetapkan dan bagi masyarakat yang hendak melakukan aktivitas berolah raga di alun-alun kota serang, untuk sementara tidak diizinkan di area dalam," ujar Maman. 

Maman menyatakan, pembukaan alun-alun kembali masih belum bisa ditentukan karena masih melihat perkembangan angka pasien COVID-19 yang semakin tinggi dan menunggu instruksi selanjutnya dari Pemerintah Kota Serang.

Aslah, Salah seorang warga yang rutin berolahraga di Alun-alun Serang sangat menyayangkan kebijakan ini, namun tidak bisa melakukan apapun karena keputusan ini dinilai baik untuk semua orang. 

"Saya jadi kurang semangat berolahraga karena tempatnya sudah ditutup sekarang. Sayang sekali, apalagi olah raga itu sangat dibutuhkan di masa pandemi ini. Tapi keputusan ini baik untuk semua pihak," katanya. 

Tidak adanya masyarakat yang berkunjung ke Alun-alun akibat penutupan, turut berdampak pada perekonomian pedagang disekitar kawasan alun-alun. Salah satunya adalah Agus.

"Saya sudah 13 tahun berjualan di sini. Karena alun-alun ditutup penghasilan saya jadi berkurang, apalagi yang berkunjung dan orang-orang yang olahraga udah nggak ada," ujar Agus pedagang minuman disekitar alun-alun. 






 

Pewarta: Hani Fatunnisa

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021