Pemerintah Kabupaten Lebak menjamin produksi beras surplus selama 14 bulan ke depan sehingga terpenuhi kebutuhan konsumsi pangan sampai awal 2022.

"Produksi beras pada tahun 2020 sebanyak 330.640 ton," kata Pelaksana Data Statistik Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Supardi di Lebak, Senin.

Produksi beras hasil petani Kabupaten Lebak sebanyak 330.640 ton itu  surplus selama 14 bulan ke depan, sehingga di tengah pandemi COVID-19 persedian pangan relatif aman dan mencukupinya.

Petani kini telah melaksanakan gerakan percepatan tanam guna mengoptimalkan produksi dan produktivitas pangan sehubungan memasuki musim penghujan.

Dengan demikian,  persediaan beras melimpah dan tidak menjadikan ancaman kerawanan pangan di tengah pandemi.

"Kami terus mendorong agar petani mampu memberikan kontribusi pangan nasional," katanya menjelaskan.

Produksi beras hasil petani Kabupaten Lebak juga mampu memasok ke Pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang dan Pasar Induk Cipinang Jakarta Timur.

Selain itu juga menyumbangkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk penanggulangan kebencanaan.

Kebanyakan produksi beras itu dari hasil panen padi sawah dengan tiga kali musim tanam dengan memanfaatkan jaringan irigasi dan pompa untuk menyedot air permukaan.

"Kami bekerja keras agar petani bisa melaksanakan indeks penanaman (IP) tiga kali musim tanam guna meningkatkan produksi pangan," katanya menjelaskan.

Berdasarkan data produksi beras sepanjang 2020 sebanyak 330. 640 ton,sedangkan kebutuhan konsumsi penduduk Kabupaten Lebak 1,3 juta/tahun rata-rata 143.724 ton, sehingga surplus 183.243 ton atau 14 bulan.

Produksi beras tahun 2020 meningkat dibandingkan 2019 sebanyak 291.178 ton atau surplus 147.454 ton untuk 12,3 bulan.

"Kami mendorong petani terus meningkatkan produksi beras di tengah pandemi COVID-19 guna memenuhi ketersediaan pangan dan peningkatan ekonomi," katanya.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021