Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak mengajak para petani menjadi peserta asuransi usaha tanaman padi (AUTP), sehubungan menghadapi fenomena La Nina yang berpotensi menimbulkan bencana alam.

"Kita terlindungi jika mengalami gagal panen yang menimbulkan kerugian," kata Kepala Bidang Penyuluh Distanbun Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Minggu.

Baca juga: Empat rumah warga Lebak selatan dilanda longsor

Keuntungan petani masuk peserta AUTP bisa terlindungi jika mengalami gagal panen dan mereka akan mendapatkan ganti kerugian sebesar Rp6 juta/hektare.

Mereka petani cukup membayar premi Rp36 ribu/hektare dari seharusnya Rp180 ribu/hektare, sebab pemerintah sudah memberikan subsidi.

"Kami tidak henti-hentinya mensosialisasikan AUTP agar petani menjadi peserta dan jika mereka gagal panen mendapat ganti rugi itu," katanya menjelaskan.

Menurut dia, menghadapi fenomena La Nina yang ditandai curah hujan meningkat disertai angin kencang, sehingga berpotensi bencana alam yang mengakibatkan gagal panen.

Gagal panen itu bisa disebabkan banjir, longsor dan serangan hama wereng maupun penyakit tanaman lainnya.

Diperkirakan sekitar 50 persen dari 1.500 kelompok tani di Kabupaten Lebak yang belum tergabung dalam asuransi pertanian tersebut.

Pihaknya menargetkan semua kelompok tani bisa menjadi peserta AUTP dengan bekerja sama PT Jasindo itu.

Pihaknya berharap PT Jasindo juga membuka anak cabang di Rangkasbitung untuk kemudahan pelayanan kepada petani.

Saat ini, petani kesulitan untuk mendapatkan pelayanan karena jarak Jasindo cukup berjauhan.

"Kami yakin jika Jasindo berada di Rangkasbitung dipastikan semua petani bisa menjadi peserta asuransi pertanian," katanya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Suka Bunga Desa Tambakbaya, Kabupaten Lebak, Ruhyana mengatakan petani di sini sebanyak 100 orang telah menjadi peserta AUTP, karena memberikan perlindungan jika mengalami gagal panen.

Apalagi, areal tanaman padi diwilayahnya rawan terhadap serangan hama wereng coklat yang mengakibatkan gagal panen,terlebih saat ini curah hujan cenderung meningkat.

Biasanya, kata dia, curah hujan meningkat dapat menimbulkan suhu lembab dan berpotensi populasi hama wereng coklat.

"Semua petani di sini menjadi peserta AUTP, karena sangat bermanfaat jika mengalami gagal panen dipastikan dapat ganti rugi Rp6 juta/hektare," katanya.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020