Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR RI) akan membangun Bendungan Pasir Kopo, di Lebak Banten melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Untuk itu, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya bersama Kementerian PUPR RI dan seluruh stakeholder terkait melakukan rapat Konsultasi Publik dan Real Demand Survey Proyek KPBU Bendungan Pasir Kopo Lebak Banten, sebagai kajian awal Prastudi Kelayakan (OBC) yang dilaksanakan di salah satu hotel di Cikande, Serang Banten, Kamis (16/7/2020).
Proyek KPBU Bendungan Pasir Kopo Lebak direncanakan dalam rangka meningkatkan kapasitas tampung sumber daya air di Kabupaten Lebak, yang dapat dimanfaatkan untuk mengairi irigasi, suplai air baku, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), dan pengendalian banjir.
Dihadapan para peserta rapat, Bupati Lebak menjelaskan topologi dan aspek hidrologi Kabupaten Lebak yang memiliki luas wilayah 304.472 Ha (3.044,72 Km²), yang terdiri dari 28 kecamatan dengan 340 desa dan 5 kelurahan, serta 4 wilayah sungai, dan 463 daerah irigasi dengan total area yang di airi yaitu 48.469 Ha.
"Pemerintah Kabupaten Lebak pada prinsipnya mendukung pembangunan Bendungan Pasir Kopo, dan mengajak seluruh masyarakat agar turut serta menyukseskan proyek skema KPBU ini," kata Bupati Iti.
Bupati Iti juga mengajak para investor untuk tidak ragu berinvestasi di Kabupaten Lebak khususnya pembangunan proyek Bendungan Pasir Kopo.
"Sekali lagi kami siap 'All out' dalam mendukung pembangunan bendungan ini, dan kami mengajak para investor untuk tidak ragu berinvestasi dalam pembangunan bendungan ini," tegasnya.
Sementara itu Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Sumber Daya Air Kementrian PUPR, Arvi Argyantoro dalam sambutannya menjelaskan, tujuan kegiatan Konsultasi publik dan Real Demand Survey ini
Selain memperoleh masukan, dan tanggapan, serta dukungan dari masyarakat dan para pemangku kepentingan terkait proyek KPBU Bendungan Pasir Kopo, juga memastikan kebutuhan penggunaan air irigasi, air baku, listrik, dan pengendalian banjir, dengan objek para stakeholder penerima manfaat dari Bendungan Pasir Kopo itu sendiri.
"Kami berharap output konsultasi publik dan real demand survey proyek KPBU Bendungan Pasir Kopo ini kita dapat mengetahui kondisi demografi wilayah perencanaan, kondisi eksisting dan kebutuhan pelayanan irigasi, air baku, listrik, dan pengendalian banjir, serta masukan terkait dampak
sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dirasakan oleh masyarakat dan stakeholders terkait," katanya.
Diakhir Arvi menyampaikan terima kasih kepada Bupati Lebak dan jajarannya serta seluruh stakeholder terkait, di Kabupaten Lebak atas dukungan penuhnya dalam pembangunan proyek bendungan pasir kopo ini.
"Kami menghaturkan terima kasih kepada Ibu Bupati dan jajaran yang telah memberikan dukungan penuh kepada kami untuk mewujudkan Bendungan Pasir Kopo ini untuk kemaslahatan warga Lebak dan sekitarnya," ujar Arvi.
Bendungan Pasir Kopo termasuk proyek bendungan prioritas TA. 2020-2024 untuk didanai melalui skema KPBU, dan bendungan ini direncanakan memiliki volume tampungan efektif sebesar 166,21 juta m3 dengan manfaat untuk mengairi irigasi seluas 21.350 Ha, suplai air baku sebesar 3800 lt/detik, PLTA sebesar 20,64 MW, dan pengendali banjir sebesar 288,775 m3/s yang direncanakan mulai beroperasi pada TA. 2025.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
Untuk itu, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya bersama Kementerian PUPR RI dan seluruh stakeholder terkait melakukan rapat Konsultasi Publik dan Real Demand Survey Proyek KPBU Bendungan Pasir Kopo Lebak Banten, sebagai kajian awal Prastudi Kelayakan (OBC) yang dilaksanakan di salah satu hotel di Cikande, Serang Banten, Kamis (16/7/2020).
Proyek KPBU Bendungan Pasir Kopo Lebak direncanakan dalam rangka meningkatkan kapasitas tampung sumber daya air di Kabupaten Lebak, yang dapat dimanfaatkan untuk mengairi irigasi, suplai air baku, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), dan pengendalian banjir.
Dihadapan para peserta rapat, Bupati Lebak menjelaskan topologi dan aspek hidrologi Kabupaten Lebak yang memiliki luas wilayah 304.472 Ha (3.044,72 Km²), yang terdiri dari 28 kecamatan dengan 340 desa dan 5 kelurahan, serta 4 wilayah sungai, dan 463 daerah irigasi dengan total area yang di airi yaitu 48.469 Ha.
"Pemerintah Kabupaten Lebak pada prinsipnya mendukung pembangunan Bendungan Pasir Kopo, dan mengajak seluruh masyarakat agar turut serta menyukseskan proyek skema KPBU ini," kata Bupati Iti.
Bupati Iti juga mengajak para investor untuk tidak ragu berinvestasi di Kabupaten Lebak khususnya pembangunan proyek Bendungan Pasir Kopo.
"Sekali lagi kami siap 'All out' dalam mendukung pembangunan bendungan ini, dan kami mengajak para investor untuk tidak ragu berinvestasi dalam pembangunan bendungan ini," tegasnya.
Sementara itu Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Sumber Daya Air Kementrian PUPR, Arvi Argyantoro dalam sambutannya menjelaskan, tujuan kegiatan Konsultasi publik dan Real Demand Survey ini
Selain memperoleh masukan, dan tanggapan, serta dukungan dari masyarakat dan para pemangku kepentingan terkait proyek KPBU Bendungan Pasir Kopo, juga memastikan kebutuhan penggunaan air irigasi, air baku, listrik, dan pengendalian banjir, dengan objek para stakeholder penerima manfaat dari Bendungan Pasir Kopo itu sendiri.
"Kami berharap output konsultasi publik dan real demand survey proyek KPBU Bendungan Pasir Kopo ini kita dapat mengetahui kondisi demografi wilayah perencanaan, kondisi eksisting dan kebutuhan pelayanan irigasi, air baku, listrik, dan pengendalian banjir, serta masukan terkait dampak
sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dirasakan oleh masyarakat dan stakeholders terkait," katanya.
Diakhir Arvi menyampaikan terima kasih kepada Bupati Lebak dan jajarannya serta seluruh stakeholder terkait, di Kabupaten Lebak atas dukungan penuhnya dalam pembangunan proyek bendungan pasir kopo ini.
"Kami menghaturkan terima kasih kepada Ibu Bupati dan jajaran yang telah memberikan dukungan penuh kepada kami untuk mewujudkan Bendungan Pasir Kopo ini untuk kemaslahatan warga Lebak dan sekitarnya," ujar Arvi.
Bendungan Pasir Kopo termasuk proyek bendungan prioritas TA. 2020-2024 untuk didanai melalui skema KPBU, dan bendungan ini direncanakan memiliki volume tampungan efektif sebesar 166,21 juta m3 dengan manfaat untuk mengairi irigasi seluas 21.350 Ha, suplai air baku sebesar 3800 lt/detik, PLTA sebesar 20,64 MW, dan pengendali banjir sebesar 288,775 m3/s yang direncanakan mulai beroperasi pada TA. 2025.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020