Permintaan bata merah di Kabupaten Lebak, Banten cenderung meningkat di tengah pandemi COVID-19 untuk pengembang perumahan dan masyarakat.

"Kami memasok permintaan pengusaha pengembang perumahan hingga 50 ribu, padahal sebelumnya hanya 30 ribu bata merah/pekan," kata Kamsari (50) seorang pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di Kabupaten Lebak, Jumat.

Meningkatnya permintaan tersebut sehubungan banyak pengembang perumahan mulai beroperasi, terlebih di dekat stasiun Commuterline Tanahabang - Rangkasbitung.

Pengoperasian angkutan massal itu membuat Kabupaten Lebak jadi kawasan pemukiman untuk menampung warga DKI Jakarta.

Saat ini, ujar dia, pembangunan perumahan sangat pesat dan tidak berdampak adanya penyebaran pandemi COVID-19.

Pengembang perumahan di Kabupaten Lebak mulai menggeliat, seperti di Kecamatan Maja, Rangkasbitung, Cibadak, Warunggunung dan Kalanganyar.

"Kami menjual bata merah Rp500/unit dan jika sebanyak Rp50 ribu maka bisa menghasilkan pendapatan Rp25 juta/pekan," katanya menjelaskan.

Begitu juga Bangbang (55) seorang pelaku IKM warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan bahwa produksi bata merah yang dikerjakan secara manual dan tradisional itu masih menjadikan pilihan pengembang perumahan maupun masyarakat.

Kualitas dan keunggulan bata merah Kabupaten Lebak memiliki kekuatan dan tahan gempa karena menggunakan campuran tanah merah dan cadas pasir putih.

"Kami sekarang ini tidak bisa melayani permintaan material bahan bangunan, karena sudah ditampung oleh pengembang perumahan itu. Kebanyakan perajin memasok hingga 50 ribu sampai 80 ribu bata merah per pekan dengan harga Rp500/bata," katanya menjelaskan.

Desa Jatimulya Rangkasbitung mulai berkembang sebagai sentra perajin bata merah.

Perajin bata merah di sini, kata dia, sejak zaman Belanda dan terbukti material bahan bangunan gedung maupun perumahan peninggalan Belanda di Rangkasbitung masih kuat di antaranya Gedung Polsek Rangkasbitung dan Perumahaan Pasir Kongsen.

"Kami sangat diuntungkan dengan beroperasinya commuterline, banyak permintaan bata merah untuk pembangunan perumahan," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Saepudin mengatakan saat ini pelaku IKM yang memproduksi bata merah berkembang sehubungan banyaknya pemintaan pasar itu.

Saat ini, produksi bata merah berkembang di Kecamatan Rangkasbitung, Sajira, Warunggunung, Cikulur, Cibadak dan Kalanganyar.

"Kami terus membina dan meningkatkan kualitas agar produksi bata merah menjadikan andalan ekonomi masyarakat dan penyerapan lapangan pekerjaan," katanya menjelaskan.*

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020