Masyarakat yang tinggal d ibantaran sungai di Kabupaten Lebak, Banten, diminta mewaspadai banjir di daerah ini sehubungan intensitas curah hujan tinggi.

"Kami minta warga tetap waspada menghadapi cuaca esktrem," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Rabu malam.

Masyarakat yang tinggal di bantaran sungai masuk kategori "langganan" bencana banjir jika curah hujan tinggi.

Saat ini,  hujan di Kabupaten Lebak sejak pukul 18.00 hingga pukul 22.00 WIB masih berlangsung dan berpotensi menimbulkan bencana alam.

Karena itu, BPBD Lebak minta masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan untuk mengurangi risiko kebencanaan dan tidak menimbulkan korban jiwa.

"Kami minta warga khususnya yang tinggal di bantaran sungai juga perbukitan dapat meningkatkan waspada bencana alam itu," katanya menjelaskan.

Menurut dia, Kabupaten Lebak sebagai daerah hulu air di kawasan hutan konservasi di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dan hutan lindung di kawasan adat masyarakat Badui.

Apabila, intensitas curah hujan tinggi dipastikan sejumlah sungai meluap dan menimbulkan banjir bandang, seperti yang terjadi belum lama ini di Kecamatan Lebak Gedong, Sajira, Cipanas, Maja, Curugbitung dan Cimarga.

Bahkan, bencana banjir bandang dan longsor itu mengakibatkan sembilan orang meninggal dunia dan diperkirakan kerugian mencapai Rp100 miliar.

"Kami berharap jika hujan intensitas tinggi maka warga mampu menyelamatkan diri dengan mencari lokasi yang aman dari bencana alam," katanya menjelaskan.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020