Jakarta (ANTARA) - Ketua Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan pihaknya bersama anggota dan Badan Kerja sama Organisasi Wanita (BKOW) memberikan pelatihan daring pada perempuan agar dapat bangkit saat pandemi COVID-19.
"Adanya imbauan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) serta tetap di rumah oleh pemerintah Indonesia untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 berdampak terhadap banyak perempuan yang kehilangan mata pencaharian," ujar Giwo saat memberikan sambutan pada webinar "Solusi Peningkatan Ekonomi Keluarga Pada Masa Pandemi COVID-19" di Jakarta, Selasa.
Dia menambahkan pandemi COVID-19 telah mengganggu tatanan perekonomian negara. Salah satu upaya menghadapi dan mengatasi krisis ekonomi seperti saat ini adalah dengan memberikan peran lebih kepada perempuan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam skala besar, sebagai penjaga ketahanan keluarga serta tulang punggung ekonomi keluarga.
Tidak hanya berdampak pada perempuan yang bekerja, pandemi COVID-19 juga berdampak pada perempuan yang bergelut dalam bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sekitar 64 persen atau 37 juta pelaku UMKM adalah kaum perempuan.
Kemudian, sekitar 60 persen UMKM yang memproduksi hand sanitizer, baju hazmat APD dan masker dimiliki oleh perempuan, bahkan 70 persen tenaga medis global adalah perempuan.
"Artinya perempuan berada pada garda depan dalam penanganan pasien. Oleh karena itu, kita harus mencegah diskriminasi pada perempuan dalam urusan ekonomi hingga akses kesehatan dan melindungi pemberdayaan perempuan agar lebih maksimum memainkan perannya dalam bagian dari solusi upaya memerangi pandemi COVID-19," terang dia.
Perempuan, kata dia, menjadi kunci dalam penanggulangan pandemi COVID-19 sekaligus menjadi agen perubahan, karena setiap perempuan harus berjuang menyelamatkan keluarganya agar tidak terkena COVID-19 dengan cara mematuhi protokol kesehatan dan meningkatkan kemampuan pemberdayaan perempuan.
"Kowani bersama dengan organisasi anggota dan BKOW harus bersinergi untuk turut membantu keluarga Indonesia agar mampu keluar dari situasi yang amat berat ini. Melalui dukungan terhadap program-program pemerintah atau melalui edukasi, bantuan langsung, penanganan korban terpapar virus COVID-19 dan korban terdampak," terang dia.
Giwo mengajak perempuan untuk bangkit dan mencari solusi. Salah satu solusinya adalah hasil dari edukasi dan informasi. Hal itu dapat diterapkan oleh perempuan pelaku UMKM dalam peningkatan ekonomi keluarga pada masa pandemi COVID-19.
Perwakilan dari Tokopedia, Astri Wahyuni, mengajak perempuan untuk memanfaatkan marketplace dalam memasarkan produk yang hendak dijual. Apalagi saat ini, penjualan daring meningkat pada saat diterapkannya PSBB.
Kowani-BKOW berikan pelatihan pada perempuan untuk bangkit saat pandemi
Selasa, 12 Mei 2020 20:16 WIB
Tidak hanya berdampak pada perempuan yang bekerja, pandemi COVID-19 juga berdampak pada perempuan yang bergelut dalam bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sekitar 64 persen atau 37 juta pelaku UMKM adalah kaum perempuan