Serang (ANTARA) - Memperingati May Day atau Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2020, BPJAMSOSTEK Kanwil Banten menyerahkan 2.700 paket sembako kepada pekerja melalui Serikat Pekerja dan Serikat Buruh di Provinsi Banten.
Paket sembako sebanyak itu diserahkan langsung oleh Deputi Direktur Wilayah BPJAMSOSTEK Kanwil Banten, Eko Nugriyanto kepada Kepala Disnakertrans Banten Al Hamidi yang kemudian secara simbolis menyerahkan kepada 9 perwakilan serikat pekerja/serikat buruh se-Banten di kantor Dinas Tenaga Kerja Provinsi Banten, Rabu (6/5/2020).
Kegiatan penyerahan paket sembako dan bakti sosial tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil rumusan pertemuan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar secara virtual antara BPJAMSOSTEK Kanwil Banten, Dinas Tenaga Kerja Banten, Serikat Pekerja/Serikat Buruh dan Dewas Pengawas BPJAMSOSTEK yang diwakili oleh Rekson Silaban.
2.700 paket sembako yang dibagikan kepada 9 perwakilan Serikat Pekerja/Serikat Buruh se-Banten itu terdiri dari beras premium 5 kg, minyak makan 1 liter, mie 5 bungkus dan susu kental manis 1 kaleng.
Eko mengatakan, peringatan May Day tahun ini sangat berbeda dengan peringatan May Day tahun – tahun sebelumnya, dimana pandemic COVID-19 mengharuskan setiap pekerja yang melibatkan massa dengan jumlah besar untuk melakukan physical distancing sesuai arahan pemerintah.
“Acara kegiatan ini disamping memperingati Hari Buruh Internasional juga untuk tetap menjaga komunikasi dan silaturahmi dengan Pekerja sebagai peserta Program BPJAMSOSTEK di era krisis covid-19,” ujar Eko.
Lebih Lanjut Eko mengatakan, Kegiatan FGD ini rencananya dapat dilakukan secara periodik pada suasana pandemic COVID-19.
Dengan kegiatan Bakti Sosial ini, BPJAMSOSTEK Kanwil Banten hadir untuk meringankan beban ekonomi akibat pandemic Covid-19 kepada masyarakat pada umumnya dan kepada para pekerja khususnya, dalam rangka memberikan perlindungan dan kesejahteraan kepada seluruh pekerja dan keluarganya.
Ditanya tentang kelanjutan pemberian sembako tersebut, Eko mengatakan belum ada rencana selanjutnya, namun berharap ada stimulus-stimulus lanjutan yang diberikan oleh pemerintah agar pekerja yang terdampak akibat COVID-19 itu dapat terbantu, minimal tertolong dalam jangka pendek.
Sementara itu Kepala Disnakertrans Banten Al Hamidi mengatakan dampak dari COVID-19 telah mengakibatkan ribuan pekerja mengalami Pemutusan Hubungan Kerja, dan puluhan ribu pekerja dirumahkan.
"Khusus di Banten yang dilaporkan ada 6.000 pekerja terkena PHK dan 23.000 pekerja dirumahkan, dan 53 perusahaan terpaksa tutup," kata Hamidi.