Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur menyebutkan jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) terus bertambah dari sebelumnya 184 orang menjadi 194 orang.
Kepala Bagian Humas Setda Kabupaten Sikka Awales Syukur yang dihubungi Antara dari Kupang, Sabtu mengatakan, kasus demam berdarah yang melanda daerah itu semakin meluas dengan jumlah kasus terus meningkat.
Menurut dia, hingga 23 Januari 2020 sudah tercatat 194 orang warga Kabupaten Sikka yang terpapar DBD akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
"Jumlah penderita DBD terus bertambah sehingga mendorong pemerintah untuk terus melakukan berbagai upaya untuk melakukan pengendalian dalam mengatasi kasus DBD di Kabupaten Sikka," kata Awales Syukur.
Ia mengatakan, kasus serangan DBD yang terjadi sejak awal Januari 2020 itu telah merenggut dua korban meninggal dunia yang masih berusia anak-anak dengan jumlah penderita 194 dari 17 kecamatan.
Dikatakannya, kedua korban yang meninggal sempat mendapat perawatan medis di RSUD TC Hilers, namun karena kondisi kedua penderita dalam kondisi kritis sehingga tidak bisa tertolong.
Menurut Awales Syukur, para penderita DBD umumnya dirawat di RSUD TC Hilers serta sejumlah puskesmas.
Menurut dia, pasien DBD yang sedang dalam perawatan medis di RSUD TC Hiler hingga saat masih terdapat 28 orang terdiri dari 19 orang anak-anak dan sembilan orang dewasa.
"Ada pasien DBD yang dirawat di Puskesmas-Puskesmas dan rumah sakit swasta di Kabupaten Sikka," ujarnya.
Penderita DBD di Sikka Nusa Tenggara Timur terus bertambah
Sabtu, 25 Januari 2020 14:18 WIB
Hingga 23 Januari 2020 sudah tercatat 194 orang warga Kabupaten Sikka yang terpapar DBD akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti.