Lebak (ANTARA) - Belasan ribu warga Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan diare akibat dampak perubahan cuaca kemarau berkepanjangan di daerah itu.
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, dr Firman Rahmatullah di Lebak, Minggu, mengatakan berdasarkan data Januari-Oktober 2019 tercatat 15.300 orang terserang penyakit ISPA dan diare akibat perubahan cuaca kemarau berkepanjangan.
Meski jumlah penderita ISPA dan diare meningkat, namun tidak ditetapkan kejadian luar biasa (KLB), sebab penyebaran penyakit tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
Biasanya, kata dia, jika penyakit itu memakan korban jiwa maka Bupati bisa menetapkan KLB. Namun demikian, pihaknya tetap mewaspadai penyebaran penyakit ISPA dan diare.
Saat ini, kata Firman, kasus ISPA di Kabupaten Lebak masuk kategori tertinggi dibandingkan 10 jenis penyakit lainnya.
Gejala penyakit ISPA itu ditandai dengan batuk-batuk, kesulitan bernapas yang bisa berujung pada kematian. Selain itu juga ISPA bisa berbahaya apalagi bila sudah disertai pneumonia, sehingga sangat sulit ditolong.
Adapun, beberapa gejala ISPA di antaranya hidung tersumbat dan pilek, batuk kering tanpa dahak, demam ringan, sakit tenggorokan, sakit kepala ringan, bernapas cepat atau kesulitan napas dan warna kebiruan pada kulit akibat kekurangan oksigen.
"Kebanyakan penderita penyakit itu akibat perubahan cuaca kemarau panjang itu," katanya menjelaskan.
Menurut dia, untuk mengantisipasi penyebaran penyakit ISPA dan diare itu tentu masyarakat harus membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), menjaga kebersihan lingkungan, mengkonsumsi makanan yang bergizi serta buah-buahan dan sayur-sayuran juga menjaga stamina tubuh serta banyak istirahat.
Sebab cuaca kemarau sekarang ini, masyarakat kesulitan air bersih juga menimbulkan udara kurang sehat, seperti bertebaran debu.
"Kami minta warga agar menjaga kesehatan lingkungan dengan menggunakan air bersih dan jika memasak air hingga mendidih," katanya.
Kepala Puskesmas Kolelet Wetan Rangkasbitung Kabupaten Lebak Hj Anah Hasanah mengatakan saat ini jumlah penderita ISPA dan diare relatif kecil karena petugas bekerja keras melakukan promosi kesehatan untuk pencegahan penyakit menular maupun penyakit tidak menular.
"Kami setiap hari kerja menerjunkan petugas ke desa-desa untuk memberikan penyuluhan kesehatan guna mendukung Lebak Sehat," katanya.
Dampak perubahan cuaca, Belasan ribu warga Lebak terserang ISPA dan Diare
Senin, 2 Desember 2019 20:34 WIB
Jika penyakit itu memakan korban jiwa maka Bupati bisa menetapkan KLB. Namun demikian, pihaknya tetap mewaspadai penyebaran penyakit ISPA dan diare