Palu (ANTARA) - Kota Palu, Sulawesi Tengah, menganggarkan dana sebesar Rp2 miliar lebih untuk pengembangan usaha kecil menengah dan koperasi di kota itu selama tahun 2020.
Ketua Komisi B DPRD Palu Ridwan H Basatu, di Palu, Kamis, mengatakan anggaran yang melekat pada Dinas Koperasi UMKM dan Tenaga Kerja Kota Palu diarahkan untuk pembiayaan peningkatan mutu usaha maupun permodalan bagi pelaku usaha mikro terdampak bencana agar ke depan bisa mandiri.
"Usaha kecil dan menengah harus didorong dengan dukungan pembiayaan permodalan berbasis kelompok agar terorganisir dengan baik," ujar politikus Fraksi Partai Hanura ini.
Di samping intervensi permodalan, pemerintah juga perlu melakukan penguatan terhadap kelompok-kelompok UKM melalui model pelatihan guna menyiapkan sumber daya memadai agar usaha digeluti bisa bertahan lama dan berkembang.
"Kita tidak ingin kelompok yang diintervensi justru tidak menujukkan perkembangan, tentu hal ini sangat merugikan. Oleh karena itu kami menginginkan sumber daya manusia harus tersedia," kata Ridwan.
Menurut dia, tanpa dukungan sumber daya memadai maka intervensi permodalan akan sia-sia karena tidak ada kesiapan menghadapi pasang surut situasi perdagangan.
Dia menilai anggaran bersumber dari dana daerah diberikan kepada instansi teknis itu, minim untuk menjangkau penanganan pengembangan kelompok-kelompok usaha maupun koperasi pascabencana.
"Selain dana bersumber dari daerah, Kementeriakn Koperasi Usaha kecil dan Menengah akan menyalurkan dana senilai Rp2 miliar yang akan dimasukkan dalam APBD sehingga total anggaran di kelolah Dinas Koperasi dan UMKM Palu Rp4 miliar, tetapi penggunaannya masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat," ungkap Ridwan.
Kepala Dinas Kopersi UMKM dan Tenaga Kerja Kota Palu Setyo Susanto mengatakan saat ini pelaku usaha kecil masih kesulitan mencari modal untuk memulai maupun mengembangkan kembali usaha mereka, Oleh karena itu pemerintah dengan berbagai upaya terus mendorong sektor ekonomi kerakyatan.
"UKM yang cepat tumbuh akhir-akhir ini adalah pedagang kreatif lapangan, sebab barang yang mereka jajakan dagangan yang cepat laku terjual salah satunya kuliner," ucap Setyo.
Setyo memaparkan, pihaknya saat ini sedang merintis koperasi produktif untuk mendukung pengembangan usaha kecil maupun mikro, di mana yang bergelut dalam koperasi itu yakni pelaku-pelaku usaha produktif.
Pemkot Palu anggarkan Rp2 miliar untuk pengembangan UKM-koperasi 2020
Kamis, 28 November 2019 15:01 WIB
Usaha kecil dan menengah harus didorong dengan dukungan pembiayaan permodalan berbasis kelompok agar terorganisir dengan baik