Surabaya (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, mendukung penuh jika Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab dipanggil Ahok dilibatkan menjadi direksi salah satu BUMN, karena memang mempunyai kompetensi untuk memacu kinerja.
Mufti yang juga politilus PDI Perjuangan itu ketika dikonfirmasi dari Surabaya, Kamis, menilai Ahok memiliki sejumlah kualifikasi yang membuatnya layak memimpin BUMN strategis.
Pertama, kata dia, Ahok mempunyai kompetensi terkait korporasi karena sebelum di pemerintahan dia aktif mengurusi korporasi. Kedua, Ahok memiliki manajemen kepemimpinan yang sudah teruji.
Ketiga, Ahok mempunyai jaringan yang luas, serta keempat dikenal sebagai sosok visioner dan selalu memakai pendekatan teknologi dalam pekerjaannya, di mana teknologi itu diperlukan bukan hanya untuk memacu kinerja BUMN, tapi juga meningkatkan good corporate governance BUMN.
"Ahok juga dikenal mempunya visi kerakyatan, jadi bisa mengawal BUMN ini benar-benar sebagai agen pembangunan dan sesuai filosofi pendiriannya. Dulu kan Bung Karno itu merintis sejumlah BUMN seperti industri semen, baja, Sarinah, BNI, untuk membangun kedaulatan ekonomi. Jadi visi kerakyatan itu harus dijaga, dan Ahok punya keteguhan itu," kata Mufti.
Terkait BUMN mana yang cocok dipimpin Ahok, Mufti menilai ada sejumlah BUMN strategis.
"Yang pasti BUMN yang kaitan langsung dengan hajat hidup orang banyak. Misalnya soal energi, biar benar-benar perusahaan energi kita menghasilkan pendapatan optimal dari sisi bisnis, tapi sekaligus tetap melayani rakyat. Juga, biar makin berkelas dunia. Tapi itu detailnya pemerintah yang akan memutuskan," katanya.
Sebelumnya, seperti diberitakan Ahok terlihat berkunjung ke Kementerian BUMN untuk bertemu Menteri BUMN Erick Thohir.
Ahok mengatakan, ia diminta memimpin salah satu BUMN, meski mengaku belum mengetahui pasti jabatan apa yang ditawarkan.
Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam dukung Ahok bantu BUMN
Kamis, 14 November 2019 19:48 WIB
Ahok mempunyai kompetensi terkait korporasi karena sebelum di pemerintahan dia aktif mengurusi korporasi. Kedua, Ahok memiliki manajemen kepemimpinan yang sudah teruji