Palembang (ANTARA) - Kepolisian Daerah Sumatera Selatan bekerja sama dengan Polda Kepri untuk melakukan pengusutan secara tuntas kasus dugaan perdagangan manusia (human traficking) ke Malaysia yang korbannya dua remaja putri Kota Palembang.
"Kasus dugaan perdagangan manusia yang terungkap setelah dua korban asal daerah ini yakni Vr dan Nc beberapa waktu lalu berhasil kabur dan kembali ke Palembang akan diusut tuntas agar tidak muncul korban baru," kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, di Palembang, Kamis.
Untuk mengusut kasus "human traficking" itu, petugas Subdit 4 Reknata Ditreskrimum Polda Sumsel saat ini tengah melakukan koordinasi dengan pihak Polda Kepri mengejar beberapa orang yang diduga melakukan tindak kejahatan itu.
Selain melakukan pengusutan secara tuntas untuk mengungkap siapa saja yang terlibat dalam jaringan perdagangan manusia antarnegara itu, pihak mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai tawaran bekerja ke luar negeri.
Modus-modus yang dilakukan pelaku untuk menipu dan manjaring calon korban salah satunya menawarkan gaji yang besar dan tidak menentukan persyaratan yang sulit.
Jika masyarakat mendapat penawaran bekerja di luar negeri dengan gaji besar dan tanpa melalui prosedur resmi perlu diwaspadai sebagai upaya perdagangan manusia.
Sekarang ini banyak beredar lowongan kerja ke luar negeri melalui media sosial dengan penawaran gaji besar dan beberapa fasilitas yang menggiurkan.
Jika masyarakat mengetahui atau menjadi korban perdagangan manusia, diminta untuk segera melapor ke petugas kepolisian terdekat, ujar Kombes Supriadi.
Usut "human traficking", Polda Sumsel koordinasi dengan Polda Kepri
Kamis, 7 November 2019 18:22 WIB
Kasus dugaan perdagangan manusia yang terungkap setelah dua korban asal daerah ini yakni Vr dan Nc beberapa waktu lalu berhasil kabur dan kembali ke Palembang akan diusut tuntas agar tidak muncul korban baru