Kepala Bidang Ketahanan, Dinas Pertanian dan pangan Kabupaten Kendal, Sitti Nurhayati mengatakan, produk yang dilombakan yaitu beras analog, yang bahan pokoknya terbuat dari jagung.
"Produk yang kami ikutkan adalah beras analog yang terbuat jagung dari klster serealia, yang diikutkan itu ada tiga klaster yakni klaster serealia, sagu dan umbi-umbian," katanya di Kendari.
Produk ini diperkenalkan di Stand pameran Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal, Jawa Tengah dan sukses merai juara satu klaster serealia mengalahkan provinsi lainnya.
Ia juga mengatakan, selain menjadi beras analog produk ini juga mengandung banyak manfaat dari segi kesehatan.
"Keunggulan dari beras analog selain pengganti beras daya seratnya tinggi, kadar gulanya rendah dan bisa menekan penyakit degenaratif khususnya diabetes," lanjutnya.
Produk yang menjadi kategori lomba ada tiga klaster yakni, klaster serealia, klaster Sagu, dan klaster umbi-umbian.
Untuk klaster serealia: juara pertama diraih Provinsi Jawa Tengah, juara dua diraih provinsi Jawa Timur, juara tiga diraih provinsi Sumatera Barat, juara harapan 1 Provinsi Nusa Tenggara Barat, juara harapan dua Provinsi Kalimantan Selatan, juara harapan tiga dari Provinsi Bengkulu.
Sementara Untuk klaster sagu juara pertama diraih Provinsi Maluku, juara dua diraih Provinsi Kepulauan Riau, dan juara tiga diraih Prov Sulawesi Tenggara selaku tuan rumah.
Untuk klaster umbi-umbian juara pertama diraih Provinsi Sumatra Utara, juara dua diraih Provinsi Banten, dan juara tiga diraih oleh Provinsi Kalimantan Tengah.
Rangkaian pameran HPS ke-39 di Kota Kendari, berlangsung selama empat hari (2-5 November 2019) dengan masing-masing kabupaten kota dari seluruh Indonesia dengan menampilkan berbagai produk hasil pertanian olahan dan produk hortikultra.