Tangerang (ANTARA) - PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) atau yang lebih dikenal dengan PNM melalui Unit Usaha Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) Cabang Teluk Naga 2 Area Tangerang 1 Regional Banten, Jumat, melatih 50 emak-emak Kampung Tanjung Burung Desa Kohod, Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang. Pelatihan kepada emak-emak yang merupakan nasabah perusahaan plat merah di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bagaimana membuat aneka masakan Fozen Food.
Wahyu Widi Nugraha, Region Manager PNM Mekaar Tangerang mengatakan, diadakannya pelatihan membuat aneka masakan Frozen Food, dimaksudkan untuk membekali emak-emak di daerah pesisir Tangerang itu agar memiliki ketrampilan praktis dan pengetahuan umum guna memajukan ekonomi masyarakat pada umumnya dan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga nasabah pada khususnya.
"Ibu-ibu masa kini rata-rata sudah tidak asing lagi dengan masakan ala frozen, karena setiap hari memang kita telah dihadapkan dan terlanjur dekat dengan industri masakan masa kini yang satu ini. Untuk itu mereka minimal harus dibekali dengan keahlian memilih dan syukur bisa membuat aneka masakan berbahan frozen, agar tidak hanya menjadi penonton di rumah sendiri, tapi bisa berinovasi dan bisa berkreasi membuat aneka kudapan untuk membantu meningkatkan perekonomian keluarga mereka” Ujar Pria Lajang asal Banjarnegara Jawa Tengah itu.
Lebih lanjut diungkapkan PNM Mekaar di Wilayah Kabupaten Tangerang sudah berjalan hampir 3 tahun dari 2017, untuk pelatihan di Kecamatan Teluknaga ini merupakan Pelatihan Kelompok atau Klaster Bisnis ketiga dari paket yang berikan. “Ini merupakan pelatihan terakhir atau ketiga kalinya sebagaimana direncanakan. Pelatihan pertama telah berlangsung dengan tema bagaimana membuat aneka masakan berbumbu rendang, dilanjutkan pelatihan kedua bagaimana membuat aneka masakan dari olahan hasil laut. Dan terahir membuat aneka masakan frozen” ujarnya..
Sementara itu, ditempat yang sama Pemuka Agama di Kp. Tanjung Burung Ust. H. Abdul Sykur, kepada Emak-emak peserta pelatihan mengingatkan pentingnya kreatif dan inovatif dalam mengelola dan menatalaksanakan rumah tangga dengan baik. “Ibu-Ibu harus pandai-pandai mengisi waktu luang dan gunakan waktu yang ada untuk hal-hal positif jangan bisanya semangat untuk menghabiskan duit, tapi harus sedapat mungkin bisa mengelola anggaran rumah tangga secara cermat berdasarkan skala perioritas”, ujar Pengasuh Yayasan Pesanten Ar Risalah itu.
Abdul Sykur juga mengingatkan kepada Ibu-ibu yang menjadi nasabah Mekaar, agar masyarakat bisa memanfaatkan dengan baik dana yang diperoleh dari PNM berikut pelatihannya untuk meningkatkan perekonomian, ia juga menegaskan jangan sampai mengecewakan dan mempermalukan citra Desa Kohod yang selama ini telah memiliki nama baik dengan tidak disipilin dalam menjalankan kewajiban kepada PNM Mekaar.
"Saya sangat setuju sekali, ini harus kita laksanakan untuk meningkatkan perekonomian, saya menghimbau jangan sampai mengecewakan yang telah membina kita, ini juga mendongkrak tingkat kesejahteraan keluarga. Ini salah satunya mendidik masyarakat desa dalam hal pola pikir agar lebih maju." ungkapnya.
Di tempat yang sama, Muslim Mubaroq PIC Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) PNM UlaMM Cabang Tangerang menekankan bahwa yang membedakan antara PNM dengan Lembaga Keuangan lainnya adalah dengan adanya Pengembangan Kapasitas Usaha. “PNM selain memberikan modal capital dalam bentuk modal kerja juga memberikan modal intlektual melalui pelatihan-pelatihan yang dimaksudkan untuk memperluas pengetahuan serta menambah wawasan. Disamping memberikan modal sosial dalam bentuk Temu Usaha Nasabah baik Nasabh UlaMM maupun Mekaar”, ujarnya.
Program PKU itu, lanjutnya, pelatihan yang dilakukan kepada Kelompok Mekaar kampung Bekelir. Program lain adalah Sinergy antara Nasabah Mekaar dengan ULaMM (Unit Layanan Modal Micro), yakni Unit Usaha dari PNM dengan Plafond pinjaman antara Rp50-Rp700 juta. Polanya adalah kerjasama timbal balik saling menguntungkan yakni seperti yang terjadi di Wilayah Serang, nasabah UlaMM menampung hasil kerajinan Ibu-ibu Mekaar untuk dijual ke Pasar yang lebih luas atau sebaliknya Ibu-Ibu Mekaar menjadi pengecer atau reseller Nasabah UlaMM.
Disamping itu masih kata Muslim, PKU dimaksudkan untuk menjaga loyalitas nasabah disamping sebagai sarana menambah nasabah baru melalui pola getok tular antar nasabah dengan yang belum menjadi nasabah. Lebih lanjut diungkapkan bahwa “Dengan pelatihan semacam ini diharapkan nasabah PNM bisa lebih mandiri lagi bisa mengembangkan usaha mereka untuk jadi lebih maju dan bisa memberikan yang terbaik untuk keluarga kita bisa membantu perekonomian keluarga," tutupnya.*