Jakarta (ANTARA) - Indonesia menjajaki potensi perdagangan multisektoral dengan negara-negara di kawasan Amerika Latin dan Karibia lewat Forum Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia (Indonesia-Latin America and the Caribbean/INA-LAC).
“Sementara ini multisektor, kami lihat dulu terutama makanan dan minuman, bubur kertas dan kertas (pulp and paper), termasuk industri strategis kita seperti dari PT INKA,” kata Direktur Urusan Amerika II, Kementerian Luar Negeri, Darianto Harsono di Jakarta, Senin.
Darianto juga menyebut beberapa sektor lain yang mulai masuk dalam perdagangan Indonesia ke Amerika Latin dan Karibia, seperti mesin, obat-obatan, dan furnitur luar ruangan.
Sementara untuk komoditas yang diunggulkan dari negara-negara di kawasan itu antara lain buah-buahan, terutama anggur, dan daging sapi.
Pada hari pertama forum bisnis yang diselenggarakan 14-15 Oktober 2019 itu, perwakilan negara serta pelaku bisnis melakukan kunjungan ke pabrik perusahaan Sinarmas Pulp and Paper.
“Kami memilih Sinarmas, terutama bubur kertas dan kertas (pulp and paper), karena memang ada kecenderungan permintaan produk-produk kertas dari Amerika Latin itu meningkat,” ujar Darianto.
Selain itu, Darianto menambahkan, Sinarmas sendiri dipilih karena pihaknya juga ingin memperkenalkan salah satu perusahaan Indonesia yang dianggap sudah melangsungkan bisnisnya dengan baik.
Lebih lanjut, penjajakan potensi bisnis dan perdagangan itu dilakukan sebagai usaha untuk meningkatkan kesadaran kedua belah pihak dengan harapan lebih mengenal satu sama lain.
“Wilayah Amerika Latin ini memang masih belum banyak dimaksimalkan potensi ekonomi dan bisnis, diharapkan dengan forum ini para pengusaha Indonesia maupun Amerika Latin bisa saling mengenal,” kata Darianto.
Harapan serupa disampaikan oleh konsulat Kedutaan Besar Kuba, Bryan Gual Navarrete. Menurut ia, forum bisnis seperti ini bisa membantu upaya menaikkan perdagangan, khususnya Indonesia dan Kuba, yang nilainya masih rendah.
“Ini adalah inisiatif yang sangat baik bagi kami negara-negara Amerika Latin dan Karibia untuk mengetahui lebih jelas tentang kesempatan bisnis dengan Indonesia,” kata Bryan.