Kupang (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr. Ahmad Atang mengatakan kasus penusukan terhadap Menteri Polhukam Wiranto memberi sinyal kuat untuk memperketat pengawalan Presiden Joko Widodo.
"Paling tidak kejadian ini, memberi sinyal kuat buat Jokowi dan pemerintahan ke depan agar lebih perketat pengawalan," kata Ahmad Atang kepada Antara di Kupang, Jumat.
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan kebiasaan Jokowi yang selalu berada di kerumunan massa, dan kasus penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto ini bisa menjadi pembelajaran.
Menurut dia, kasus ini memberi sinyal kuat buat Presien Jokowi dan pemerintahan ke depan agar lebih memperketat pengawalan terhadap pejabat negara, terutama Presiden.
Alasannya, boleh jadi, penusukan terhadap Wiranto ini hanya untuk pengalihan isu, dan sasaran antara sementara sasaran utama bisa jadi adalah untuk Presiden Jokowi.
Karena itu, kasus ini jangan dilihat sebagai perilaku kriminalitas biasa, namun harus diwaspadai sebagai sebuah gerakan sistematis dan terorganisir, kata Ahmad Atang.
Apalagi, lanjutnya, ada gerakan untuk membatalkan pelantikan Jokowi-Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober 2019 mendatang.
"Jadi menurut saya, pengamanan harus diperketat karena boleh jadi ini pengalihan isu dan sasaran antara, sementara sasaran utama bisa jadi adalah untuk Presiden Jokowi," kata Ahmad Atang.
Akademisi nilai kasus Menkopolhukam sinyal kuat buat pengawalan Jokowi
Jumat, 11 Oktober 2019 16:58 WIB
Paling tidak kejadian ini, memberi sinyal kuat buat Jokowi dan pemerintahan ke depan agar lebih perketat pengawalan