Koba, Babel, (ANTARA) - Sejumlah masyarakat Desa Batu Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan penolakan terhadap aktivitas penambangan bijih timah di pesisir pantai.
Kepala Desa Batu Beriga, Abdul Gani di Koba, Kamis, mengatakan sejumlah masyarakat datang ke kantor desa menyatakan sikap menolak keras semua kegiatan penambangan di pesisir pantai.
"Bahkan sikap penolakan keras itu, sejumlah warga berencana untuk menggelar deklarasi bersama sebagai bentuk komitmen bersama bahwa mayoritas warga desa tidak menginginkan adanya kegiatan penambangan," jelasnya.
Ia mengemukakan, deklarasi tersebut akan digelar pada Jumat (11/10) di pesisir pantai Batu Beriga yang akan dihadiri ratusan masyarakat dan pihak pemerintah desa memberikan dukungan penuh.
"Deklarasi itu murni inisiatif mayoritas masyarakat, mereka menyampaikan itu kepada pihak desa untuk difasilitasi. Tentu kami tidak akan menghambat sepanjang tidak menyalahi aturan," ujarnya.
Sementara Fandi, seorang warga setempat mengatakan deklarasi tersebut sebagai reaksi dari penolakan terhadap semua aktivitas penambangan bijih timah di laut.
"Kami tidak ingin laut Batu Beriga tercemar akibat kegiatan penambangan bijih timah, tentu kami mengharapkan pemerintah mendukung," tambahnya.
Ia menyebutkan, sebagian besar masyarakat setempat bekerja sebagai nelayan tangkap yang beroperasi di pesisir laut Batu Beriga hingga beberapa mil ke ke depan.
"Tentu kami tidak ingin dengan adanya kegiatan tambang timah di laut justeru merusak lingkungan laut dan mengurangi hasil tangkapan nelayan," ujarnya.
Tambang bijih timah pesisir pantai ditolak masyarakat Bangka Tengah
Kamis, 10 Oktober 2019 10:12 WIB
Bahkan sikap penolakan keras itu, sejumlah warga berencana untuk menggelar deklarasi bersama sebagai bentuk komitmen bersama bahwa mayoritas warga desa tidak menginginkan adanya kegiatan penambangan