Ambon (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy bertemu para siswa SD, SMP hingga SMA di Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon, kabupaten Maluku tengah yang terdampak gempa bermagnitudo 6,5 yang mengguncang tiga daerah di Maluku pada Kamis (26/9).
Kedatangan Mendikbud yang didampingi Bupati Maluku Tengah, Abua Tuasikal dan Kadis Pendidikan dan kebudayaan Maluku, Saleh Thio, di SMA Negeri 4 Salahutu, di Negeri Lima, Kecamatan Salahutu, Maluku tengah, disambut puluhan siswa SD, SMP dan SMA maupun para guru yang terdampak gempa tersebut, Senin.
Puluhan siswa sekolah dasar, SMP dan SMA maupun sebagai besar guru hadir dengan menggunakan pakaian rumah, dan mereka saling berebutan untuk bersalaman dengan Mendikbud.
Saat berdialog dengan para siswa, Mendikbud juga mengajak lima orang siswa pendidikan anak usia dini (Paud) untuk bernyanyi menghibur siswa lain dan warga yang hadir di halaman SMA Negeri 5 Salahutu.
Menteri Muhadjir juga menyerahkan secara simbolis bantuan perlengkapan sekolah kepada para siswa Paud, TK, SD, SMP dan SMA/SMK yang terdampak gempa.
Bantuan yang diberikan berupa peralatan bermain untuk anak-anak Paud dan TK serta perlengkapan sekolah (tas, buku, sepatu dan seragam) untuk siswa SD, SMP, SMA/SMK.
Menteri juga memberikan bantuan secara simbolis perwakilan guru yang terdampak gempa serta menyaksikan proses pembagian dana pendidikan melalui Kartu Indonesia Pintar yang ditangani oleh BRI Cabang Ambon.
"Semua siswa yang terdampak gempa di Maluku akan memperoleh bantuan. Jadi bukan yang tadi saja. Itu hanya secara simbolis," kata Menteri.
Pembagian paket bantuan tersebut akan disalurkan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku.
Mendikbud juga menegaskan, pihaknya akan memberikan bantuan kepada para guru yang terdampak gempa tersebut berupa insentif untuk mengajak para siswa segera kembali ke sekolah.
Mendikbud Muhadjir Effendy bertemu siswa terdampak gempa di Pulau Ambon
Senin, 30 September 2019 19:27 WIB
Puluhan siswa sekolah dasar, SMP dan SMA maupun sebagai besar guru hadir dengan menggunakan pakaian rumah, dan mereka saling berebutan untuk bersalaman dengan Mendikbud