Jakarta (ANTARA) - Pencari suaka kembali ke penampungan bekas Markas Komando Kodim 0503/Jakarta Barat di Kalideres, Jakarta Barat, Minggu malam, karena kekurangan uang walau mereka sudah mendapat kompensasi dari Komisi Tinggi PBB Untuk Urusan Pengungsi (UNHCR).
Salah satu pengungsi asal Afghanistan yang masih bertahan di penampungan, Ali, mewakili para pencari suaka yang kembali mengatakan uang kompensasi UNHCR sebesar Rp1-1,5 juta tidak cukup memenuhi kebutuhan hidup per bulan.
"Mereka yang sudah dapat uang di Tebet dan sekarang balik lagi karena uangnya sudah habis dan tidak cukup untuk biaya hidup. Karena satu orang hanya Rp1 juta dan untuk yang berkeluarga dapat Rp1,5 juta," kata Ali di Jakarta, Senin.
Pencari suaka yang masih bertahan di tempat itu, menurut keterangan salah seorang anggota Taruna Siaga Bencana, Kartiwan, mayoritas berasal dari Afghanistan. Mereka kembali mendirikan tenda gunung di halaman penampungan. "Dari kemarin mulai berdatangan lagi, kira-kira jumlahnya ada 150-an lah yang datang kesini," kata Kartiwan.
Kendati masih dibiarkan tinggal di penampungan, bantuan, termasuk makanan untuk para pencari suaka sudah dihentikan sejak beberapa hari lalu. "Kalau untuk listrik dan air mereka patungan beli token karena ada bantuan gardu dari swasta yang dipasang disini," kata dia.
Sebelumnya, pencari suaka diberi waktu hingga awal September 2019 untuk mengosongkan gedung eks Kodim Kalideres Jakarta Barat dengan pemberian uang kompensasi UNHCR selama enam bulan.
Kurangan uang, pencari suaka balik ke penampungan Kalideres
Senin, 9 September 2019 22:36 WIB
Salah satu pengungsi asal Afghanistan yang masih bertahan di penampungan, Ali, mewakili para pencari suaka yang kembali mengatakan uang kompensasi UNHCR sebesar Rp1-1,5 juta tidak cukup memenuhi kebutuhan hidup per bulan.