Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemulihan industri petrokimia yang berhenti beroperasi akibat matinya aliran listrik membutuhkan waktu lama.
"Sektor petrokimia kan biasanya berproduksi 24 jam, dengan listrik mati, ya dia berhenti dan untuk recovernya butuh waktu lama," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Ia menyebutkan dampak gangguan listrik kepada sektor industri sangat besar apalagi dengan cakupan wilayah yang luas.
"Dampak pemadaman tentu cukup besar kepada industri. semua sektor, karena itu kan di Jawa Barat dan Banten," katanya.
Ia menyebutkan selain industri petrokimia, industri yang sangat terdampak gangguan listrik adalah industri yang beroperasi 24 jam.
"Selain itu juga industri yang terkait dengan ekspor karena menyangkut ketepatan waktu," katanya.
Baca juga: Menperin: Impor kosmetik masih tinggi
Sementara itu Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan tidak ada pembahasan mengenai gangguan listrik dalam rapat kabinet pada Senin ini.
"Nggak ada, karena Presiden sudah memberikan langsung instruksi kepada yang terkait, jadi nggak dibahas," katanya.
Mengenai sanksi untuk PLN, ia mengatakan paling utama dilakukan saat ini adalah perbaikan kondisi kelistrikan.
"Yang pasti Presiden sangat mendengarkan suara publik. Itu yang pertama dan jangan sampai kondisi itu mengganggu usaha dan seterusnya," katanya.
Ia menyebutkan ke depan perlu manajemen risiko yang lebih baik serta langkah langkah darurat jika terjadi kondisi seperti itu.
"Walaupun secara teknik telah dijelaskan, tapi yang lebih penting lagi adalah bagaimana memitigasi kalau terjadi sesuatu," kata Moeldoko.
Baca juga: Menperin: Industri manufaktur Indonesia kian menggeliat
Menperin ungkapkan butuh waktu lama pemulihan industri petrokimia
Senin, 5 Agustus 2019 18:08 WIB
Sektor petrokimia kan biasanya berproduksi 24 jam, dengan listrik mati, ya dia berhenti dan untuk recovernya butuh waktu lama