Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan jumlah korban akibat gempa Banten yang berkekuatan Magnitudo 6,9 pada Jumat (2/8) sore menjadi lima orang.
"Korban meninggal berasal dari Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Sukabumi," kata Agus melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Korban meninggal dari Kabupaten Pandeglang adalah Sa'in (40); warga Desa Ujung Jaya, Kecamatan Sumur; yang meninggal akibat panik saat sedang berada di kebun.
Baca juga: Mensos perkuat program kampung siaga bencana Pandeglang
Korban dari Kabupaten Lebak berjumlah dua orang, yaitu Rasinah (48) dan Salam (95). Rasinah meninggal akibat serangan jantung karena kaget meskipun sudah sempat lari keluar rumah. Dia tidak sadarkan diri dan diketahui sudah meninggal.
Sedangkan Salam; warga Kampung Bayah, Desa Bayah Barat, Kecamatan Bayah; meninggal ketika sudah mengungsi di tempat yang aman.
Dari Kabupaten Sukabumi, korban meninggal dunia juga berjumlah dua orang, yaitu Ajay (58) dan Ruyani (35). Ajay; warga Kampung Tugu, Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok; meninggal akibat terpeleset saat mengungsi di rumah kerabatnya.
Sedangkan Ruyani; warga Desa Mekarmukti, Kecamatan Waluran; meninggal akibat serangan jantung ketika terjadi gempa susulan.
Baca juga: BNPB sebut korban jiwa di Banten bukan karena tertimpa bangunan
BNPB: Korban meninggal akibat gempa Banten jadi lima orang
Sabtu, 3 Agustus 2019 19:41 WIB
Korban meninggal berasal dari Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Sukabumi