Lebak (ANTARA) - Umat muslim Kamboja menyerukan kedamaian setelah Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, karena penduduk Indonesia mayoritas muslim yang mencintai kedamaian.
"Kita berharap di Indonesia hidup damai dan tidak ada perpecahan," kata Abdul Kodir, seorang warga Kamboja saat melaksanakan Shalat Ied, di Alun-alun Rangkasbitung, Banten, Rabu.
Islam adalah agama "rahmatan lilalamin" yang mencintai kehidupan yang damai, saling menghargai dan toleransi.
Bahkan, dirinya selama tinggal di Indonesia berkesan hidup penuh kedamaian dan saling mencintai.
Selain itu, agama Islam juga membawa kebenaran untuk menggapai kebahagian dunia dan akhirat nanti.
Karena itu, dirinya sebagai umat muslim Kamboja tentu berharap Indonesia damai dan tidak ada perpecahan serta pertentangan.
"Kami yakin setelah pilpres tetap Indonesia damai," kata mahasiswa Akademi Bunyan di Lebak itu pula.
Menurut dia, selama ini masyarakat Indonesia sangat diuntungkan karena penduduknya memeluk agama Islam.
Dirinya mengapresiasi nilai-nilai toleransi, saling menghormati dan menghargai dengan hidup berdampingan di tengah keberagaman.
Keberagaman itu dengan perbedaan suku, agama, budaya dan adat, namun kehidupan penuh kedamaian.
Namun, sebaliknya umat muslim di Kamboja menjadi agama minoritas, sehingga kerapkali mengalami diskriminasi.
"Saya kira kelebihan Islam itu dapat melindungi kaum minoritas, sehingga hidup aman, nyaman, dan damai," katanya lagi.