Tangerang (ANTARA) - Aparat Polresta Tangerang, Banten, mengelar operasi Ketupat Kalimaya 2019 pascapemilu fokus pada pengamanan arus lalu lintas dan tempat, orang serta harta benda yang ditinggal pemudik.
Kapolresta Tangerang, Kombes Sabilul Alif di Tangerang, Jumat mengatakan dinamika politik dapat saja menimbulkan ekses seperti kemacetan karena adanya konsentrasi massa atau kemungkinan terjadinya gesekkan atau kerusuhan.
"Sedangkan objek pengamanan pada operasi tersebut adalah orang, tempat, dan harta benda," katanya.
Sabilul mengatakan masalah itu usai mengelar rapat koordinasi eksternal pengamanan Hari Raya Idulfitri, di Mapolresta Tangerang, Jumat.
Menurut dia, eskalasi politik pascapemungutan suara Pemilu 2019 yang disusul pengumuman rekapitulasi KPU menjadi perhatian dalam operasi Ketupat Kalimaya 2019.
Mantan Kapolres Jember, Jatim itu mengatakan objek pengamanan pada operasi itu adalah orang, tempat, dan harta benda.
Untuk pengamanan orang adalah kepada masyarakat baik yang mudik atau yang sedang menjalankan aktivitas lainnya.
"Rumah yang ditinggalkan pemudik serta pusat keramaian perlu diamankan dari pihak yang tidak bertanggungjawab," katanya.
Demikian pula mengenai harta adalah barang yang ditinggalkan selama mudik seperti rumah atau benda berharga lainnya .
Menurut dia pengamanan pusat keramaian juga mendapatkan perhatian karena pemudik yang tidak pulang kampung biasanya menikmati kuliner di pusat perbelanjaan.
Pihaknya tidak menginginkan adanya penyisiran ("sweeping") oleh organisasi tertentu maka perlu antisipasi pengamanan.
Untuk itu, perlu kerjasama dengan pengamanan pusat perbelanjaan agar mereka juga berperan aktif.
Polres Tangerang menggelar operasi Ketupat Kalimaya pascapemilu
Jumat, 24 Mei 2019 14:03 WIB
Eskalasi politik pascapemungutan suara Pemilu 2019 yang disusul pengumuman rekapitulasi KPU menjadi perhatian dalam operasi Ketupat Kalimaya 2019.