Jakarta (ANTARA) - Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas mengajak masyarakat, terutama warga Nahdliyin, untuk berbondong-bondong mencoblos ke tempat pemungutan suara (TPS).
"Seruan agar rakyat berbondong-bondong ke TPS dan pemilih menggunakan hak pilih dalam proses elektoral lima tahunan perlu terus digelorakan, oleh siapapun," katanya dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Dia menegaskan seruan kehadiran di TPS pada saat hari H pemilu harus betul-betul dimaksudkan agar pesta demokrasi berjalan wajar serta terjadi prinsip pemilu langsung, umum, bebas, rahasia (Luber) dan jujur adil (Jurdil) dapat diwujudkan.
Sikap Luber dan Jurdil, tambahnya tidak hanya perlu dipedomani oleh penyelenggara pemilu tapi juga oleh konstestan dan rakyat selaku pemilik kedaulatan.
Seruan ke TPS, sebutnya jangan dimaksudkan untuk mempengaruhi kebebasan calon pemilih menggunakan hak pilihnya, apalagi untuk mengintimidasi secara psikologis agar pemilih memilih pasangan calon tertentu.
"Upaya meraih dukungan calon pemilih sudah harus berakhir pada saat memasuki hari tenang setelah masa kampanye berakhir," kata dia.
Robikin juga berharap setiap calon pemilih agar dapat menggunakan hak pilih secara bebas sama pentingnya dengan memastikan tidak adanya suara rakyat yang hilang setelah hak pilih digunakan.
"Mewujudkan pemilu damai dan bermartabat adalah tugas setiap warga negara, apalagi stake holder bidang kepemiluan yang di dalamnya termasuk paslon. Jangan ada yang mendelegitimasi proses penyelenggaraan pemilu," lanjut dia.
PBNU ajak masyarakat berbondong-bondong ke TPS mencoblos
Sabtu, 30 Maret 2019 12:21 WIB
Seruan ke TPS, jangan dimaksudkan untuk mempengaruhi kebebasan calon pemilih menggunakan hak pilihnya, apalagi untuk mengintimidasi secara psikologis agar pemilih memilih pasangan calon tertentu.