Lebak (ANTARA) - Sebanyak 6.000 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kabupaten Lebak,Rabu (20/3) secara serentak mengikuti Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional Berbasis Komputer (UAMBN-BK) dan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional Kertas Pulpen (UAMBN-KP).
"Kami berharap pelaksanaan UAMBN-BK dan UAMBN-KP berjalan lancar," kata Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Lebak Sudirman di Lebak, Selasa.
Pelaksanaan ujian akhir madrasah itu sudah dipersiapkan tiga bulan sebelumnya melalui pengoptimalan bimbingan belajar (Bimbel), ujian "try out" dan simulai untuk mengisi jawaban dengan menggunakan komputerisasi Selain itu juga para siswa diwajibkan belajar di rumah dengan pengawasan orang tua.
Berdasarkan hasil nilai ujian "try out" mata pelajaran yang diujikan pada UAMBN-BK dan UAMBN-KP cukup bagus juga siswa mampu mengoperasikan komputer.
"Kami mengapresiasi kemampuan akademik siswa dalam persiapan UAMBN-BK dan UAMBN-KP itu," ujarnya menjelaskan.
Menurut dia, materi pelajaran yang diujikan pada UAMBN-BK-UAMBN-KP khusus pada Pendidikan Agama Islam (PAI) antara lain Quran Hadist, Fiqh dan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).
Sebab, pelaksanaan UAMBN-BK dan UAMBN-KP itu diselenggarakan oleh Kementerian Agama selama tiga hari mulai tanggal 20 sampai 23 Maret 2019.
Saat ini,kata dia, jumlah peserta yang mengikuti UAMBN-BK dan UAMBN-KP sebanyak 6.000 siswa dari 200 MTs.
Namun, sekolah yang mengikuti UAMBN-BK didampingi petugas Proktor dan Teknisi untuk kelancaran ujian itu.
"Kami berharap siswa mampu menjawab soal ujian madrasah dengan benar," katanya menjelaskan.
Kepala MTs Al Hidayah Rangkasbitung Syamsul Hidayat mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan 100 persen untuk mengikuti UAMBN-BK dan seluruh siswa sudah mengikuti simulasi dan bimbel.
Apalagi, madrasah di sini sebagai sekolah unggulan dengan jumlah peserta ujian relatif terbatas.
"Kami UAMBN-BK tahun ini menyertakan sebanyak 20 siswa," ujarnya.
6.000 siswa MTs di Lebak ikuti UAMBN-BK dan UAMBN-KP
Selasa, 19 Maret 2019 10:39 WIB
Pelaksanaan ujian akhir madrasah itu sudah dipersiapkan tiga bulan sebelumnya melalui pengoptimalan bimbingan belajar (Bimbel), ujian "try out" dan simulai "