Lebak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lebak menyebutkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) berdampak pada ekonomi lokal mulai pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), petani, peternak rakyat seri masyarakat.
"Kami meyakini program MBG, selain dapat meningkatkan ekonomi lokal juga pemenuhan kebutuhan gizi anak sekolah dan ibu hamil," kata Asisten Daerah (Asda) 1 Pemkab Lebak Alkadri di Lebak, Senin.
Baca juga: Dinkes Lebak minta warga patuhi prokes cegah penularan COVID-19
Pemerintah Kabupaten Lebak menyambut positif program MBG, karena manfaatnya luar biasa untuk peningkatan ekonomi masyarakat dan pemenuhan gizi.
Bahkan, program MBG bisa mengatasi anak-anak stunting, sebab ibu yang mengalami kurang energi kronis (KEK) mendapatkan makanan bergizi dari dapur satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG).
Selain itu juga anak sekolah dari Taman Kanak-kanak (TK) sampai Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) mendapatkan program MBG.
Baca juga: Disdikbud Tangsel akui tak ada koordinasi pembagian MBG bahan mentah
"Kemanfaatan program MBG itu secara langsung dapat meningkatkan perputaran ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat," katanya menjelaskan.
Menurut dia, perputaran ekonomi lokal yakni pelaku UMKM yang memproduksi tahu, tempe dan makanan camilan yang menyehatkan.
Selain itu juga petani aneka sayuran dan ketersediaan bahan pokok serta peternak ikan dan unggas.
Produksi dari UMKM, petani dan peternak lokal bisa dipasok rutin untuk SPPG.
Baca juga: MBG disebut bisa jadi solusi atasi masalah gizi di Kota Serang
Pemerintah daerah akan mengalokasikan anggaran program MBG sekitar Rp10 miliar juga nanti dibantu dari APBN.
"Kami memastikan program MBG dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal dan bermuara kesejahteraan masyarakat," katanya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Lebak Maman Suryaman mengatakan sasaran pelajar yang mendapatkan program MBG tercatat sebanyak 225.055 orang terdiri dari 33.245 pelajar PAUD/TK, 142.578 siswa Sekolah Dasar (SD) dan 50.232 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Begitu itu juga untuk ibu hamil dan ibu menyusui dengan ditetapkan pemerintah pusat sebesar Rp10.000 per porsi.
"Kami berharap program MBG itu segera direalisasikan, karena di daerah ini belum diterapkan," kata menjelaskan.*
Baca juga: Tangani stunting, Pemkab Lebak libatkan aksi konvergensi semua elemen
