Serang (ANTARA) - Gubernur Banten Andra Soni menegaskan Program Sarjana Penggerak Desa yang digagas Pemerintah Provinsi Banten bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di wilayah pedesaan.
“Program ini adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan SDM perdesaan sekaligus SDM Banten secara keseluruhan,” ujar dia dalam keterangannya di Kota Serang, Jumat.
Hal ini disampaikan dia saat menerima jajaran Rektorat Institut Teknologi Indonesia (ITI) di Gedung Negara Provinsi Banten, Kota Serang, Kamis (22/5).
Dalam pertemuan tersebut, ia menyampaikan pentingnya kolaborasi antara Pemprov Banten dan perguruan tinggi, terutama dalam mendukung visi pembangunan Banten yang inklusif dan berkelanjutan.
Salah satu bentuk kolaborasi yang didiskusikan adalah penguatan Program Sarjana Penggerak Desa melalui kerja sama dengan ITI.
"Kami berdiskusi dengan Institut Teknologi Indonesia terkait berbagai kerja sama, salah satunya bidang pendidikan untuk mendukung program Sarjana Penggerak Desa," ujar dia.
Baca juga: Gubernur Andra Soni: Kenyamanan investasi harus didukung birokrasi ramah
Ia menilai program studi yang dimiliki ITI relevan dengan kebutuhan desa, seperti teknologi industri pertanian dan teknologi pengolahan pangan.
“Mudah-mudahan diskusi hari ini bisa kita tindak lanjuti. Kolaborasi bersama ITI ini merupakan kolaborasi menuju Banten maju,” katanya.
Program Sarjana Penggerak Desa merupakan inisiatif strategis yang menempatkan lulusan perguruan tinggi di desa-desa guna mendorong pembangunan, inovasi, dan transfer pengetahuan antara kota dan desa.
Ia optimistis program ini akan mempercepat peningkatan kualitas SDM desa dan berkontribusi besar terhadap kesejahteraan masyarakat, termasuk dalam mendorong pembangunan ekonomi lokal berbasis potensi desa.
Baca juga: Gubernur Andra Soni tekankan mental juara saat tinjau latihan Popnas
Rektor ITI Syopiansyah Putra Jaya menyambut baik kolaborasi yang dijalin kembali dengan Pemprov Banten.
Ia menyebutkan bahwa kerja sama dengan Banten sebenarnya telah terjalin lama dan saat ini diperkuat kembali.
"Salah satu program unggulan kami adalah teknologi industri pertanian. Kami juga punya smart farming, smart greenhouse, dan agribisnis farming system yang bisa diimplementasikan langsung untuk desa-desa di Banten," ujar dia.
Ia juga menambahkan bahwa peningkatan kompetensi SDM lokal menjadi fokus ITI.
“Kita ingin SDM Banten bisa bersaing di industri maupun membangun desanya. Petani harus mampu mendukung sektor lain seperti ekonomi kreatif dan program gizi gratis,” kata dia.
Baca juga: Banten siap jadi tuan rumah Hari Keluarga Nasional 2025