Jakarta (Antaranews Banten) - Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) atau PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero), BUMN pengembang dan pengelola pariwisata di Nusa Dua Bali dan Mandalika Nusa Tenggara Barat mendapat fasilitas pembiayaan dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) untuk pembangunan infrastruktur di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
"Setelah persetujuan dewan direksi AIIB pada tanggal 7 Desember 2018 maka pada tanggal 31 Desember 2018 kami telah menandatangani perjanjian fasilitas pembiayaan Mandalika Urban & Tourism Infrastructure Project (MUTIP) senilai 248,4 juta dolar AS atau setara Rp3,6 Triliun. Pembiayaan ini sekaligus menjadi bukti kepercayaan terhadap prospek industri pariwisata Indonesia," kata Direktur Utama ITDC, Abdulbar M. Mansoer di Jakarta, Selasa.
Pembiayaan MUTIP ini merupakan pembiayaan pertama dengan jumlah terbesar secara standalone/mandiri yang dilakukan AIIB di Indonesia. Dalam skala global, MUTIP merupakan pembiayaan pertama AIIB bagi kegiatan pembangunan infrastruktur pariwisata.
AIIB sendiri adalah lembaga pembiayaan multilateral atau Multilateral Development Bank yang sahamnya dimiliki sejumlah negara dunia termasuk Indonesia. AIIB ini didirikan untuk membiayai pembangunan infrastruktur di negara-negara Asia yang menjadi anggotanya.
Sementara itu, Nusantara Suyono, Direktur Keuangan ITDC menerangkan bahwa fasilitas pembiayaan MUTIP ini sangat ringan dimana masa tenor 35 tahun dan grace period atau masa tenggang selama 10 tahun serta bunga sesuai London Interbank Offered Rate (LIBOR) 6 + 1,4 persen per tahun. "Pembiayaan ini juga tidak terlepas dari dukungan penuh pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan," ujar Nusantara Suyono.
Lebih lanjut Nusantara mengatakan bahwa pembiayaan MUTIP akan ditujukan untuk pembangunan infrastruktur dan fasilitas dasar di dalam kawasan the Mandalika. Adapun kegiatan yang dilaksanakan diantaranya adalah pembangunan jalan dalam kawasan, penyediaan air bersih, sanitasi dan drainase, pengolahan air limbah dan limbah padat, distribusi listrik, dan juga fasilitas pengelolaan risiko bencana, berbagai fasilitas publik dan ruang publik terbuka.
Seluruh infrastruktur yang dibangun di the Mandalika merupakan fasilitas dasar kawasan untuk mendatangkan investasi asing dan lokal dengan target membangun Iebih dari 10.000 kamar hotel berbintang. Selain itu juga akan dibangun juga convention center untuk kegiatan MICE, lapangan golf 27 holes, kawasan komersial atau retail mall, theme park, rumah sakit, dan street race circuit berkualitas balap motor dunia seperti MotoGP.
"Pembiayaan MUTIP juga menyentuh area sekitar kawasan untuk memastikan pemerataan manfaat proyek bagi masyarakat lokal, sekaligus memitigasi pengaruh luar yang negatif sejalan meningkatnya jumlah turis dan usaha-usaha terkait," papar Abdulbar M. Mansoer.
Sebelum dipercayakan Pemerintah untuk membangun the Mandalika, ITDC telah membangun dan mengelola kawasan pariwisata the Nusa Dua di Bali sejak empat puluh Iima tahun lalu. Dengan pembiayaan dari World Bank yang diterima pada tahun-tahun awal pendirian Perusahaan, ITDC berhasil membangun infrastuktur kawasan the Nusa Dua sehingga menjadi sebuah world class integrated resort seperti sekarang ini.
Abdulbar M. Mansoer menambahkan, bahwa pengembangan kawasan pariwisata the Mandalika akan memberikan multiplier effect sosial ekonomi yang signifikan, antara lain melalui penciptaan lapangan kerja langsung yang diproyeksikan akan mencapai lebih dari 50.000 tenaga kerja dalam kurun waktu 25 tahun mendatang. Hal ini menunjukkan kontribusi the Mandalika dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar secara berkelanjutan dan berkesinambungan.
lnisiatif percepatan pembangunan kawasan the Mandalika yang dilakukan ITDC ini juga sesuai dengan program Pemerintah untuk mendorong sektor pariwisata sebagai sektor prioritas unggulan baru, yang ditunjukkan dengan angka-angka pertumbuhan yang menggembirakan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2016 kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 11,5 juta yang naik menjadi 14 juta wisman pada 2017. Sedangkan untuk tahun 2018, kunjungan telah mencapai lebih dari 13 juta wisman per November 2018. Selain itu, secara global, industri pariwisata juga terus bertumbuh dimana kontribusi industri pariwisata terhadap GDP dunia telah mencapai lebih dari 10 persen.
Abdulbar optimistis dapat mewujudkan KEK Pariwisata Mandalika sebagai destinasi pariwisata berstandar internasional serta memberi berkontribusi bagi perekonomian nasional.
"Kami berharap agar the Mandalika, yang ditetapkan Pemerintah sebagai satu dari sepuluh 'Bali Baru', sehingga dapat mendukung target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019 yang telah dicanangkan Pemerintah," ujar Abdulbar.
Baca juga: ITDC Gandeng Vinci Realisasikan Distrik The Mandalika
Baca juga: ITDC Bangun Sirkuit Moto GP Di Mandalika
ITDC mendapat pembiayaan AIIB bangun infrastruktur Mandalika
Selasa, 22 Januari 2019 9:30 WIB
Mendapatkan pembiayaan senilai 248,4 juta dolar AS atau setara Rp3,6 Triliun yang dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur KEK Mandalika