Tangerang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Tangerang Banten telah mencanangkan Active Case Finding atau mencari kasus TBC selama satu tahun untuk menemukan kasus sebanyak mungkin.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni di Tangerang Minggu mengatakan untuk mendukung program tersebut, Pemkot telah menyediakan aplikasi Ransel TBC untuk masyarakat melakukan skrining mandiri.
Kemudian petugas melakukan pemeriksaan kepada terduga dengan menggunakan rontgen mobile. Setelah itu, akan dilakukan tes lagi dengan Tes Cepat Molekuler untuk memastikan hasilnya.
"Jika ditemukan positif, maka akan dilakukan pengobatan hingga sembuh," kata dr Dini dalam keterangannya.
Baca juga: Penyebaran TBC di Lapas disebut miliki risiko 10 kali lebih tinggi
Ia melanjutkan, tracing kontak erat juga perlu dilakukan untuk memastikan tidak adanya penyebaran kasus yang terputus atau tidak diketahui. Selain itu, kolaborasi dengan OPD terkait juga terus dilakukan dalam penanganan TBC.
Ransel TBC juga akan dimasifkan ke sekolah-sekolah untuk melihat adanya indikasi anak-anak yang terpapar. Maka, kolaborasi dengan OPD terkait juga dibutuhkan dengan Dinas Pendidikan.
Kemudian, kolaborasi dengan Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan untuk melakukan bedah rumah tidak layak huni bagi penderita TBC yang tidak mampu.
"Sehingga, sirkulasi udara dan sanitasi rumahnya baik. Serta bantuan makanan bergizi bagi penderita TBC yang tidak mampu," ujarnya.
Diharapkan, dalam upaya eliminasi kasus TBC di Kota Tangerang dapat dilakukan secara kolaboratif dengan berbagai pihak termasuk seluruh masyarakat.
"Kami harap, upaya yang kami lakukan dapat menurunkan angka prevalensi TBC, dan tidak hanya di urusan kesehatan saja tetapi juga kolaborasi dalam lintas sektor seperti lingkungan, sosial ekonomi, dan keterlibatan masyarakat dalam menurunkan angka TBC," katanya.
Baca juga: Bupati Tangerang komitmen tangani permasalahan stunting dan TBC