Kota Cilegon (ANTARA) - PT Krakatau Chandra Energi (KCE), anak usaha Chandra Asri Group yang bergerak di bidang Penyediaan Tenaga Listrik, Jasa Kelistrikan, dan Energi Baru Terbarukan (EBT), membangun sistem instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap di lima institusi pendidikan, yaitu pondok pesantren dan madrasah di sekitar Kota Cilegon.
Inisiatif ini sejalan dengan perwujudan Sekolah Mandiri Energi melalui penyediaan sumber listrik secara mandiri pada suatu bangunan.
Ermawanto selalu Operation, Engineering & Maintenance Departement Head PT KCE mengatakan PLTS atap dipasang di lima pondok pesantren ini memiliki total kapasitas 8,325 kWp dengan sistem On Grid Zero Export.
"Sebagaimana prinsip ‘kemandirian energi’ yang bertujuan menyuplai energi listrik secara mandiri melalui kehadiran sumber energi alternatif, dalam hal ini PLTS. Instalasi PLTS untuk institusi pendidikan ini telah dibangun di lima institusi yaitu sekolah Pondok Pesantren Yayasan Al-Bustaniyah yang ada di Curug, Kelurahan Bagendung, Pondok Pesantren Syubbanul Muslimin di Kelurahan Delingseng, Pondok Pesantren Nurul Hikmah di Tegal Bunder, Kelurahan Purwakarta, Yayasan MTS Al-Hidayah di Jalan Sunan Kudus, Kubang Welut, serta Yayasan MTS Al Khairiyah Kelurahan Rawa Arum," katanya.
Baca juga: Krakatau Chandra Energi perkuat bisnis solusi infrastruktur kelistrikan
Direktur Operasi dan Komersial PT Krakatau Chandra Energi, Ari Azhar, menjelaskan, instalasi PLTS atap di lingkungan pendidikan merupakan bagian dari program CSR KCE bertajuk ‘Langit Biru’ untuk mendukung suksesnya transisi energi di Indonesia dan optimalisasi penggunaan EBT di lingkungan pendidikan.
"Sebagai perusahaan penyedia EBT di Indonesia, KCE berupaya mewujudkan tempat edukasi yang memanfaatkan EBT di kalangan generasi muda, khususnya energi surya melalui PLTS Atap. Selain itu, KCE turut aktif terlibat dalam perwujudan inisiatif peduli lingkungan seperti kebiasaan pilah sampah, dan pembinaan Bank Sampah di lingkungan pendidikan guna mendorong kemandirian ekonomi dan lingkungan yang lestari,” jelas Ari.
Ketua Yayasan Pendidikan Islam Al Bustaniyah, Ustadz Ade Fahrudin Syam’un, mengungkapkan apresiasinya terhadap langkah KCE sebagai perusahaan yang mendorong aksi nyata untuk memberikan dampak terhadap lingkungan.
“Pemanfaatan PLTS atap, dan dukungan terhadap keberlangsungan Bank Sampah di Al Bustaniyah oleh KCE diharapkan dapat menjadi praktik yang menginspirasi industri lain berkolaborasi dengan institusi pendidikan untuk bersama-sama lebih peduli dalam menjaga lingkungan,” ungkap Ustadz Ade.
Melalui bantuan ini, KCE berharap dapat mendorong kesadaran yang lebih luas tentang pentingnya pemanfaatan EBT, yang edukasinya dimulai dari lingkungan pendidikan dan komunitas. KCE berkomitmen untuk mendukung inisiatif hijau yang selaras dengan agenda nasional dalam pengurangan emisi karbon serta mendorong lebih banyak institusi untuk berpartisipasi dalam upaya kemandirian energi.
Baca juga: KCE luncurkan kampanye dorong penyediaan EBT untuk pertumbuhan energi bersih