Serang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten mencatat penurunan tarif listrik turut menyumbang deflasi bulan ke bulan (m-t-m) di Banten pada Januari 2025.
“Seperti kita tahu bersama bahwa secara nasional terjadi adanya penurunan harga pada tarif listrik sekitar 50 persen secara nasional. Ini menyebabkan terjadi penurunan atau terjadi deflasi secara umum,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten Faizal Anwar di Serang, Selasa.
Faizal menjelaskan pada Januari 2025, Banten terjadi deflasi sebesar -1,05 persen.
Hal yang mendominasi terjadinya deflasi adalah pada kelompok tiga pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, yang memberi sumbangan -1,60 persen.
Sementara kelompok makanan terjadi inflasi kenaikan harga sebesar 1,50 persen, atau memberi kontribusi 0,46 persen
Kemudian yang mendominasi adalah pada kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya yang terjadi inflasi sebesar 0,43 persen, atau memberi andil sebesar 0,03 persen.
Baca juga: BPS sebut empat faktor penyebab kemiskinan turun jadi 5,7 persen di Banten
Pada periode Januari 2025 inflasi tahun ke tahun (y-on-y) Provinsi Banten 0,85 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,49. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Pandeglang mencapai 1,73 persen dengan IHK sebesar 105,91.
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,38 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,09 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,92 persen.
Kemudian kelompok kesehatan sebesar 2,61 persen; kelompok transportasi sebesar 0,78 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,30 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,59 persen.
Selanjutnya kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,20 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,40 persen.
Sementara itu dua kelompok mengalami deflasi, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 12,23 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,17 persen.
Baca juga: Inflasi Banten akibat pergeseran tren konsumsi ke produk manufaktur