Lebak (Antaranews Banten) - Sebanyak 1.200 pengunjung memadati Meseum Multatuli Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, untuk memperingati Hari Pahlawan 10 November.
Mereka pengunjung terdiri dari pelajar SD, SMP dan SMA juga masyarakat.
"Kita hari ini menerima 1.200 pengunjung dari berbagai sekolah serta masyarakat," kata Nur (30) seorang Pegawai Museum Multatuli Rangkasbitung di Lebak, Sabtu.
Peringatan Hari Pahlawan itu, mereka para pelajar ingin mengetahui sejarah Multatuli yang membawa kesengsaraan bagi masyarakat Kabupaten Lebak akibat pemerintahan Kolonial Hindia Belanda.
Dimana pengalaman pahit warga pribumi itu dilakukan pemerasan hingga dikenakan pajak cukup tinggi oleh mandor dan bupati setempat.
Mereka pengunjung tentu ingin mengetahui bagaimana proses perjuangan para pahlawan di Kabupaten Lebak.
Pengunjung Museum Multatuli Rangkasbitung dari pelajar SD Negeri 01 Asem Kecanatan Cibadak, SMP 1 Jawilan Serang, dan SMA asal Tangerang.
Karena itu, para pelajar melihat koleksi buku asli Max Havelaar juga berbagai barang peninggalan pada masa penjajahan kolonial Hindia Belanda.
Dalam sejarah Multatuli karya buku Max Havelaar sudah terkenal di dunia sebagai perjuangan keadilan Hak Asasi Manusi (HAM),katanya.
Menurutnya, perjuangan orang Lebak dulu untuk mendapatkan keadilan dari kolonial tidak lepas dari peran Max Havelaar alias Multatuli.
"Meski Max Havelaar adalah orang kolonial tapi ia berani mengkritik pemerintah kolonial Belanda guna membela rakyat tidak bersalah," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Imas (47) seorang guru SDN 01 Asem Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak mengatakan siswanya sangat antusias mengikuti kunjungan ke Museum Multatuli Rangkasbitung.
"Kita dan siswa sangat senang mengunjungi museum Multatuli sehingga mengetahui sejarah Max Havelaar," katanya.
Fasilitas yang terdapat di Museum Multatuli, menurutnya, sangat lengkap seperti adanya kantin, ruang tunggu, ruang diskusi, ruang baca, bahkan ruang untuk berfoto-foto.
Selain itu, ia mengatakan kunjungan para siswanya ke museum guna mengingatkan dan menghormati perjuangan para pahlawan.
"Kita khawatir jika kedepannya siswa tidak mengingat lagi perjuangan para pahlawan, maka itu kami mengajak siswa untuk mengunjungi mesuem serta perpustakaan," katanya.
Ia berharap siswa-siswinya bisa menumbuhkan rasa cinta tanah air dan NKRI.
"Saya sebagai guru berharap peran orang tua bisa mengamalkan dan mengajari anaknya tentang norma-norma yang terdapat pada Pancasila, agar dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dan NKRI," katanya menjelaskan.
1.200 Pengunjung Padati Museum Multatuli Lebak
Sabtu, 10 November 2018 22:39 WIB
Pengunjung tentu ingin mengetahui bagaimana proses perjuangan para pahlawan di Kabupaten Lebak