Tangerang Selatan (ANTARA) - Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Adita Irawati meminta masyarakat untuk berani melapor kepada Badan Gizi Nasional (BGN) jika menemukan penipuan yang berkedok Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal ini disampaikannya di Tangerang Selatan Banten Senin, menanggapi banyaknya pemberitaan dari berbagai daerah khususnya pelaku usaha katering yang menjadi korban setelah ditipu pihak tidak bertanggung jawab dengan iming-iming berpotensi menjadi pemasok untuk MBG.
"Kami juga dapat laporan dari lapangan, ada oknum, ada yang menyelenggarakan MBG fiktif, dan sebagainya. Mohon kalau masyarakat melihat kondisi ini atau mengetahui ada hal tersebut, dilaporkan saja. Sekarang BGN sudah punya platform pelaporan, bgn.lapor.go.id," kata Adita.
Menurutnya, saat ini platform milik BGN tersebut tidak hanya terbuka untuk menerima aduan terkait penipuan yang mencatut program MBG, tapi juga menerima masukkan dari masyarakat apapun itu yang berhubungan dengan MBG.
Baca juga: Menko Zulhas ungkap potensi di 2025 tambah anggaran MBG Rp140 triliun
Harapannya dengan tersedianya platform pelaporan tersebut, maka masalah yang ada bisa segera ditindaklanjuti dan masyarakat Indonesia bisa melihat pelaksanaan program MBG yang lancar dan optimal tidak hanya bagi penerima manfaat tapi juga pihak-pihak lain yang terkait.
Lebih lanjut, Adita juga berpesan apabila penipuan yang mengatasnamakan program MBG dirasakan telah melanggar hukum maka masyarakat bisa ikut melaporkannya ke penegak hukum.
"Kalau sudah ada indikasi juga ke arah pelanggaran hukum, itu bisa dilaporkan ke aparat hukum yang terkait," kata Adita.
Adita juga menyebutkan, pemerintah telah menerima beberapa aduan terkait penipuan yang mencatut program MBG dan hal itu segera ditindaklanjuti.
Masalah penipuan yang mencatut program MBG dilaporkan sudah ditemukan sejak tahun lalu. Salah satu yang ramai ialah penipuan yang dialami pengusaha katering di Kediri Jawa Timur yang memakan puluhan korban pengusaha katering.
Baca juga: Efektivitas Makan Bergizi Gratis disebut masih perlu evaluasi
Diwartakan pada Minggu (29/12/2024), salah seorang korban, Diah mengaku awalnya ditawari oleh temannya terkait dengan program makan bergizi gratis tersebut untuk 1.000 kotak. Saat itu, masih belum ada urusan terkait dengan pembayaran.
"Sampai beberapa minggu kemudian ada bayar itu Rp1 juta, katanya untuk perjanjian begitu. Jaminan bahwa kami masuk ke kelompoknya," katanya di Kediri, Minggu.
Ia mengambil untuk 2.000 kotak, sehingga menyerahkan uang Rp2 juta yang diterima oleh oknum berinisial M. Dia tidak tahu bahwa M, diduga melakukan penipuan.
Diah menjadi cukup resah, sebab bukan hanya dirinya yang diduga menjadi korban, tapi ada banyak lainnya. Bahkan, informasinya uang yang terkumpul lebih dari Rp70 juta dari aksi yang dilakukan M.
Baca juga: DPRD dorong pelaksanaan program makan bergizi gratis di Kota Serang
Selain itu, penipuan berkedok program MBG baru-baru ini juga ditemukan di Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan. Kali ini temuan penipuan itu bahkan mengatasnamakan Kodim 1002/Hulu Sungai Tengah (HST).
Kodim HST mengingatkan masyarakat khususnya pelaku UMKM agar selalu waspada terhadap penipuan yang mengatasnamakan Kodim HST atau yang berkaitan dengan program pemerintah lainnya.
“Sudah ada aduan dari pemilik katering yang menginformasikan bahwa Kodim HST memesan sejumlah paket makanan, itu penipuan. Pastikan kebenarannya dengan mengkonfirmasi langsung dan datang ke Kodim HST,” kata Komandan Kodim 1002/HST Letkol Inf Fery Perbawa di Barabai Hulu Sungai Tengah, Rabu (8/1).
Baca juga: Pemkot Tangerang siapkan SPPG pelaksanaan program makan bergizi gratis