Lebak (ANTARA) - Hari bebas berkendaraan atau Car Free Day (CFD) yang dipusatkan di alun-alun Multatuli Rangkasbitung Kabupaten Lebak dapat membantu omzet pendapatan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Kami merasa terbantu adanya CFD yang dilaksanakan setiap akhir pekan itu dapat meningkatkan omzet pendapatan," kata Ajat, seorang pelaku UMKM di Lebak, Minggu.
Pelaku UMKM yang berjualan pada kegiatan CFD tersebut tentu sangat membantu omzet pendapatan.
Mereka pengunjung setelah berolahraga di kawasan CFD juga banyak membeli aneka makanan dan minuman.
Selain itu juga banyak produk UMKM, seperti permainan anak - anak, kerajinan tangan maupun kerajinan bambu.
"Kami sendiri setiap kegiatan CFD bisa menghasilkan omzet pendapatan Rp4,5 juta," kata Ajat yang berjualan makanan nasi uduk.
Baca juga: Tanggerang fasilitasi kolaborasi sembilan perusahaan besar dengan UMKM
Begitu juga pelaku UMKM lainnya, Imam mengaku dirinya bisa menghasilkan omzet pendapatan Rp3 juta dari kegiatan CFD.
Pendapatan sebesar itu tentu sangat membantu bagi pelaku UMKM tersebut.
Saat ini, dirinya berjualan aneka makanan dan minuman cukup diminati pengunjung usai berolahraga di kawasan CFD.
Para pengunjung cukup padat dan kebanyakan dari kalangan komunitas hingga anggota keluarga, sebab kegiatan CFD itu, selain ada senam juga komunitas sepeda.
"Kami sangat terbantu omzet pendapatan dari kegiatan CFD itu," katanya menjelaskan.
Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Juli Zakiah mengatakan para pelaku UMKM yang berjualan pada kegiatan CFD itu mencapai ratusan unit usaha dan diperkirakan menggulirkan perputaran uang hingga jutaan rupiah.
Kebanyakan unit usaha itu jenis aneka makanan, minuman, permainan, kerajinan dan lainnya.
Pelaku UMKM itu dipastikan kehadiran CFD berdampak positif terhadap omzet pendapatan juga membantu menggulirkan perekonomian masyarakat setempat.
"Kami sebagai elemen pemerintah daerah tentu mendorong agar pelaku UMKM tumbuh dan berkembang sehingga dapat mengatasi kemiskinan dan pengangguran," katanya menjelaskan.
Baca juga: Mendes Yandri dorong produk unggulan desa masuk pasar ekspor