Serang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Merak, mengimbau masyarakat Provinsi Banten melakukan antisipasi dan mitigasi cuaca ekstrem.
Koordinator Pelayanan Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Merak, Tatang Rusmana, di Serang, Rabu, mengatakan sebagian wilayah di Banten pada awal Desember ini sudah memasuki musim hujan. Namun, puncaknya akan terjadi pada Januari-Februari tahun 2025.
"Puncaknya seperti sudah disampaikan sebelumnya bahwa di Januari-Februari tahun 2025 untuk wilayah Banten," katanya.
Secara umum, kata Tatang, pada saat musim pancaroba seperti ini yang harus diwaspadai adalah hujan yang disertai angin kencang.
Baca juga: Cuaca sejumlah kota besar diprakirakan hujan, termasuk Serang
Untuk itu masyarakat harus mewaspadai terkait adanya hujan dan angin kencang. Maka masyarakat diimbau agar melakukan antisipasi dan mitigasi agar tidak terjadi peristiwa yang membahayakan akibat cuaca ekstrem.
"Menyikapi puncak musim hujan semua masyarakat harus berpartisipasi untuk memitigasi supaya tidak terjadi peristiwa yang menimbulkan kerugian korban jiwa maupun materi," katanya.
Tatang menjelaskan, langkah-langkah dalam mengantisipasi potensi bencana yang dapat dilakukan oleh masyarakat.
"Mulai dari membersihkan saluran air, kemudian potensi penyakit seperti genangan-genangan yang ada saluran air, itu harus diantisipasi oleh masyarakat," katanya.
Baca juga: BPBD imbau nelayan waspadai gelombang tinggi di selatan Lebak
Selain itu dirinya juga mengingatkan, agar masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah terutama ketika sedang turun hujan. Mengingatkan tentang potensi bahaya pohon tumbang akibat hujan yang disertai angin kencang.
"Karena potensi pohon tumbang akibat angin kencang itu sangat mungkin terjadi, jadi sebaik-baik tempat berlindung diri adalah di rumah," tuturnya.
Tatang juga memprediksi pada bulan Maret sampai April tahun 2025 merupakan musim transisi dari musim penghujan ke musim kemarau.
Baca juga: Ratusan warga Lebak korban bencana alam masih mengungsi