Tangerang (ANTARA) - The Climate Reality Project Indonesia melakukan serangkaian inisiatif lintas generasi untuk mempercepat aksi iklim pada Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim, COP29 UNFCCC di Kota Baku Azerbaijan.
Hanna Astaranti dari Climate Reality Indonesia dalam keterangan persnya menjelaskan di Paviliun Indonesia, Climate Reality Indonesia meluncurkan lima buku untuk mendukung implementasi Nationally Determined Contributions (NDC).
The Climate Reality Project Indonesia juga memperkenalkan inisiatif Green Footprints: Baku, Azerbaijan yakni sebuah tur yang mempromosikan transportasi umum dan berjalan kaki sebagai upaya mengurangi polusi udara dan jejak karbon
Baku, ibu kota Azerbaijan yang terletak di tepi Laut Kaspia, menjadi panggung yang ideal dengan perpaduan unik antara sejarah dan modernitas. Kawasan kota tua Icherisheher yang tercatat sebagai Warisan Dunia UNESCO, dengan landmark seperti Maiden Tower dan Istana Shirvanshah, berpadu kontras dengan cakrawala modern, Flame Towers dan Heydar Aliyev Center.
Baca juga: PLN paparkan inisiatif dan strategi pembiayaan transisi energi di COP29
Climate Reality Indonesia telah menyelenggarakan kegiatan serupa di beberapa kota seperti Solo dan Balikpapan, serta di Kawasan Candi Prambanan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, sehingga menawarkan kesempatan unik untuk menggabungkan edukasi budaya dengan kesadaran lingkungan.
Di Paviliun Indonesia juga berlangsung sebuah talk show bertajuk Green World, Intergenerational Climate Action yang diadakan oleh Climate Reality Indonesia.
Acara ini menjadi ruang untuk bertukar wawasan, berbagi praktik terbaik, dan mendiskusikan solusi inovatif dalam mengatasi krisis iklim dengan melibatkan berbagai kelompok usia dan pemangku kepentingan.
Baca juga: Indonesia tegaskan untuk lanjutkan semua komitmen tingkatkan aksi iklim
Diskusi dipandu oleh Ari Adipratomo dari Climate Reality Indonesia, dengan narasumber terkemuka diantaranya Meg Bearor, dari The Climate Reality Project yang membahas kampanye global pengurangan emisi.
Amanda Katili Niode selaku Direktur Climate Reality Indonesia yang mengulas pentingnya keterlibatan komunitas pemuda. Ikbal Alexander, pendiri Kertabumi Recycling Center, memaparkan tantangan bank sampah di Indonesia. Sedangkan Nithi Nesadurai dari Climate Action Network Southeast Asia membahas transisi energi berkeadilan di Asia Tenggara.
Febrina Intan, PT Taman Wisata Candi, memberikan wawasan tentang pengelolaan situs warisan budaya seperti Candi Prambanan dan Borobudur dalam menghadapi dampak perubahan iklim.
Direktur Climate Reality Indonesia Amanda Katili Niode mengatakan krisis iklim adalah tantangan mendesak yang membutuhkan tindakan segera dari seluruh komunitas global. Di COP29. "Kami menunjukkan bahwa kolaborasi lintas generasi dan aksi nyata dapat membawa perubahan besar," katanya.
Baca juga: Pemkot Tangerang beri penghargaan pada pegiat kampung iklim
Climate Reality Indonesia lakukan serangkaian inisiatif percepat aksi iklim
Senin, 18 November 2024 22:00 WIB