"Di sekolah ini ada dua tempat pembelajaran yang disiapkan," kata Pengawas Pendidikan Dasar dan Menengah, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Flores Timur Yohanes Hegon Kelen di Posko Pengungsian Desa Lewolaga, Titehena, Flores Timur, Senin.
Yohanes menjelaskan kedua tempat pembelajaran tersebut akan digunakan untuk masing-masing siswa SD kelas 1, 2, dan 3 (digabung menjadi satu) dan SD kelas 4, 5, dan 6.
Ia menyebut para siswa yang belajar kali ini merupakan siswa SD dari berbagai sekolah, namun ditetapkan untuk mengungsi di posko pengungsian Desa Lewolaga. "Ini dilaksanakan mulai hari ini sampai besok dan seterusnya," ujarnya.
Baca juga: Anak-anak korban erupsi Gunung Lewotobi dapat trauma healing
Baca juga: Anak-anak korban erupsi Gunung Lewotobi dapat trauma healing
Yohanes mengatakan kegiatan ini akan berjalan terus menerus, sesuai dengan masa waktu kegawatdaruratan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi multisektor, dimama tidak hanya Disdikpora Flores Timur saja yang dilibatkan, juga Kementerian Sosial yang menyediakan tenda khusus untuk sekolah lapangan.
Para siswa terlihat antusias dan gembira dalam mengikuti kegiatan ini, salah satunya Yosep, siswa kelas 2 SD asal Desa Klatanlo, yang kini menjadi pengungsi.
"Kita belajar dengan teman-teman, meskipun di tempat pengungsian, kami tetap semangat," ucap Yosep.
Baca juga: Gunung Lewotobi kembali muntahkan guguran lava pijar
Baca juga: Gunung Lewotobi kembali muntahkan guguran lava pijar