Kepala Perwakilan BI Provinsi Banten Ameriza M Moesa, saat kegiatan capacity building TPID se-Banten di Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Kamis mengatakan bahwa diperlukan kewaspadaan melalui evaluasi serta penyusunan rencana program pengendalian inflasi ke depan.
"Saat ini inflasi di Banten tercatat sebesar 2,45 persen, dan ini masih tertinggi di Pulau Jawa hingga Agustus. Kita target bisa berada di 2 persen dan ini suatu tantangan paling tidak kita masuk di tengah-tengah agar inflasi ini stabil," katanya.
Maka untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi tim TPID se-Provinsi Banten melakukan kunjungan ke Jawa Tengah agar dapat belajar dengan TPID Jawa Tengah yang tercatat terbaik di Pulau Jawa pada 2023.
"Tujuan kami untuk belajar bagi TPID yang ada di Banten, diharapkan setelah kunjungan kita dapat ilmu yang dapat diterapkan di Banten. Kegiatan ini juga masuk ke dalam program jangka pendek dan tentunya jangan panjang," katanya.
Baca juga: BI Banten bersama poktan Banten belajar tanam bawang merah di Brebes
Baca juga: BI Banten bersama poktan Banten belajar tanam bawang merah di Brebes
Pihaknya juga mengatakan pengendalian inflasi ini harus menjadi konsen dan kerjasama tim agar inflasi di Banten masuk di angka rata-rata atau di bisa di bawah angka nasional.
"Harus ada konsen kami agar inflasi di Banten masuk di angka rata-rata. Kami 2 persen aja sudah senang. Makanya kami melakukan studi banding ke jawa tengah yang mendapatkan penghargaan dari sisi inflasi," katanya.
Sementara itu, Deputi Direktur Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Gunawan Wicaksono, mengucapkan terimakasih kepada BI Banten karena telah berkunjung ke Jawa Tengah tepatnya di Kota Semarang untuk saling belajar dan berkolaborasi terkait pengendalian inflasi serta penanam bawang.
"Kami sangat menyambut baik kunjungi ini. Kami juga belajar dari Banten yang daerah nya sudah maju, kami juga Jawa Tengah berusaha untuk mensejahterakan masyarakat Jawa tengah," katanya.
Baca juga: Bisa pengaruhi inflasi, Pemprov Banten jaga harga bawang merah