Tangerang (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang Banten menuturkan hasil panen cabai warga yang diproduksi oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) akan dipasarkan di Pasar Induk Tanah Tinggi untuk mengisi pasokan.
"Karena harga cabai fluktuatif, maka upaya pemasaran ini sebagai upaya untuk mengisi pasokan cabai di pasar induk dari lahan pertanian yang ada di Kota Tangerang," kata Kepala DKP Kota Tangerang Muhdorun di Tangerang, Jumat.
Sebelumnya Pemerintah Kota melakukan gerakan tanam cabai di lahan seluas 3.000 meter yang ada di Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Neglasari.
Baca juga: Pemkot Tangerang siapkan insentif guna antisipasi tren penurunan angka kelahiran
Ia mengatakan kegiatan ini sebagai upaya mengendalikan inflasi pangan. Sehingga nantinya diperkirakan hasil cabai yang mencapai 2 ton ini akan dapat dipasok ke pasaran untuk memenuhi kebutuhan pangan.
“Kita ketahui bahwa cabai ini menjadi salah satu komoditi yang menyebabkan terjadinya inflasi. Cabai ini bisa diupayakan sendiri apabila kita dapat memanfaatkan lahan-lahan terbuka seperti saat ini yang kita manfaatkan dengan petani lokal untuk menanam cabai keriting,” ujarnya.
Sebelumnya Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang Nurdin menginstruksikan kepada Dinas Ketahanan Pangan (DKP) dan sejumlah organisasi perangkat daerah terkait untuk menggaungkan gerakan menanam cabai rawit sebagai upaya pengendalian inflasi daerah.
Ia mengatakan instruksi ini sesuai arahan Kementerian Dalam Negeri pada rakor pengendalian inflasi daerah yang diikuti sejumlah daerah agar pemda fokus pada ketersediaan komoditas yang paling dicari di pasaran serta mudah dalam penanaman dan perawatannya.
Baca juga: Kota Tangerang siapkan uji coba program makan gratis
Hasil panen cabai warga dipasarkan ke pasar induk Tanah Tinggi
Jumat, 5 Juli 2024 13:05 WIB