Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak berharap pompa bantuan Kementerian Pertanian (Kementan) dapat mengatasi kesulitan air pada musim kemarau yang berkepanjangan, sehingga mampu meningkatkan produksi pangan.
"Kami meyakini pompa bantuan Kementan itu memberikan solusi yang baik untuk memperkuat ketahanan pangan," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar saat dikonfirmasi, di Rangkasbitung, Lebak, Rabu.
Kementan menyalurkan bantuan pompa dalam upaya pompanisasi sebanyak 78 unit juga ditambah 60 unit Brigade Dinas Pertanian serta 60 unit Brigade Komandan Distrik Militer (Kodim) 0603 Lebak.
"Kami berharap pompa itu bisa meningkatkan indeks pertanaman (IP) yang awalnya hanya dua kali tanam, maka bisa empat kali tanam dalam setahun," katanya menjelaskan.
Baca juga: Presiden Jokowi tinjau pompanisasi di Desa Krendowahono Karanganyar
Baca juga: Presiden Jokowi tinjau pompanisasi di Desa Krendowahono Karanganyar
Menurut dia, saat ini di berbagai wilayah di Kabupaten Lebak belum dilanda kekeringan, karena curah hujan masih tinggi.
Namun, tidak tertutup kemungkinan kemarau berkepanjangan akan terjadi pada Agustus 2024 berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Bahkan, kata dia lagi, bantuan pompa itu di antaranya sudah digunakan di sawah-sawah tadah hujan tanpa irigasi.
Karena itu, bantuan pompa dari Kementan sangat membantu bagi petani untuk memenuhi ketersediaan air jika terjadi musim kemarau.
Baca juga: Kementan bantu pompa untuk perkuat produksi pangan di Lebak
Baca juga: Kementan bantu pompa untuk perkuat produksi pangan di Lebak
Saat ini, areal tanaman padi seluas 20 ribu hektare pada percepatan tanam April-Mei 2024 relatif baik dan tumbuh hijau karena pasokan air masih tersedia dari irigasi maupun pompa.
"Kami akan mengerahkan Brigade Distan dan Brigade TNI untuk melakukan pemasangan pompa bila kemarau berkepanjangan sehingga dapat mengaliri areal persawahan," katanya menjelaskan.
Sementara itu, petani di Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak mengaku bahwa mereka sangat terbantu pada gerakan percepatan tanam dengan pompanisasi, karena bisa menyedot air permukaan Sungai Ciujung.
Areal persawahan di daerah itu seluas 150 hektare melalui pompanisasi bantuan Kementan dan mandiri petani setempat.
"Kami sekarang persediaan air relatif cukup dan petani di sini dipastikan dapat meningkatkan IP empat kali tanam dalam setahun," kata Ketua Gabungan Kelompok Tani Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak Ruhiana.
Baca juga: Kementan jamin kesejahteraan petani lalui program pompanisasi
Baca juga: Kementan jamin kesejahteraan petani lalui program pompanisasi