Masyarakat korban bencana pergerakan tanah di Kampung Jampang Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak, Banten pada 2019 kini meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan petir.
"Kami bersama isteri dan anak-anak, jika cuaca ekstrem berlangsung, mengungsi di saung yang terbuat dari bambu dan atap rumbia," kata Marhudi (45) warga korban pergerakan tanah di Kampung Jampang Kabupaten Lebak, Senin.
Masyarakat Jampang yang terdampak pergerakan tanah itu tercatat 73 unit rumah dan 32 rumah direlokasi ke tempat yang lebih aman.
Namun, sisanya 41 unit rumah hingga kini belum mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat.
Baca juga: BPBD Lebak catat 441 rumah rusak diterjang longsor dan angin kencang
Baca juga: BPBD Lebak catat 441 rumah rusak diterjang longsor dan angin kencang
Oleh karena itu, dirinya mendambakan relokasi ke tempat yang lebih aman karena saat ini masyarakat tinggal di lokasi pergerakan tanah khawatir rumahnya roboh.
"Kami sendiri membangun rumah dengan ukuran kecil, karena kondisi rumahnya sudah dirobohkan. Tetapi, saat ini rumah kecil yang dibangun itu sudah rusak akibat pergerakan tanah itu," katanya menjelaskan.
Dirinya bersama keluarga dan tetangga saat ini kerapkali mengungsi ke saung untuk berlindung ketika berlangsung cuaca ekstrem.
Sebab, kondisi rumah mereka dikhawatirkan roboh, terlebih cuaca ekstrem itu terjadi malam hingga dini hari.
"Kami lebih baik tinggal di saung hingga pagi hari jika terjadi cuaca buruk," kata Marhudi didampingi isterinya Sayanah (43).
Baca juga: BPBD Lebak optimalkan koordinasi untuk hadapi pancaroba
Baca juga: BPBD Lebak optimalkan koordinasi untuk hadapi pancaroba
Begitu juga warga lainnya, Anda Suhanda (45) mengaku dirinya dan keluarga sangat ketakutan jika hujan lebat disertai angin kencang dan petir selama beberapa hari terakhir ini, karena khawatir roboh.
Kondisi rumah miliknya yang ambles itu hingga kerusakan retak-retak tembok juga roboh rata sama tanah akibat pergerakan tanah.
"Kami minta pemerintah daerah dapat merelokasi ke tempat yang aman dari bencana alam itu," kata Anda.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Agust Riza Faesal mengatakan masyarakat yang tinggal di lokasi pergerakan tanah agar mengungsi ke lokasi yang lebih aman jika cuaca ekstrem berlangsung guna mengurangi risiko kebencanaan.
Berdasarkan laporan BMKG diprakirakan sepekan ke depan wilayah Kabupaten Lebak dilanda hujan intensitas sedang hingga lebih disertai angin kencang.
"Kami mengajak warga korban pergerakan tanah agar mengungsi jika cuaca ekstrem berlangsung," katanya.
Terkait relokasi, BPBD Lebak terus memperjuangkan mereka agar bisa direlokasi ke tempat yang lebih aman.
Pihaknya saat ini sudah melaporkan ke DPUR Banten dan Pemerintah Pusat, katanya.
Baca juga: BPBD Lebak salurkan bantuan logistik bagi korban longsor
Baca juga: BPBD Lebak salurkan bantuan logistik bagi korban longsor